Parjiman, selaku Ketua Kelompok Tani Ngudi Mulyo mengatakan, Pantai Kembar Terpadu diharapkan tidak hanya menjual wisata alam saja, melainkan edukasi tentang pelestarian penyu. Pihaknya membuka pintu lebar bagi siapa saja yang ingin belajar tentang hewan penyu.
"Bicara wisata, kami tidak ingin Pantai Kembar Terpadu hanya menjadi objek wisata saja, tapi lebih dekat ke konservasi. Bicara konservasi, ya kita bicara edukasi. Banyak mulai dari anak TK (taman kanak-kanak) hingga anak kuliah butuh ilmu untuk pengetahuan alam. Di sini ada edukasi untuk konservasi, salah satunya ya konservasi penyu," kata Parjiman, kepada iNews Depok, Minggu (12/7/2023) lalu.
Yang menarik di sini, pihak pengelola tidak membebankan biaya kepada semua pihak, khususnya pelajar dan mahasiswa yang ingin menggali ilmu tentang kehidupan penyu.
Parjiman menambahkan, jika wisata konservasi ini ditarget dengan biaya yang memberatkan wisatawan, dirinya justru khawatir masyarakat jadi enggan belajar tentang konservasi penyu.
Penyu Sisik, salah satu jenis penyu yang sering dijumpai di Samudera Hindia. Foto: iNews Depok/Tama
Editor : M Mahfud