Sementara itu, sejarah berdirinya Bina Desa bermula dari keikutsertaan sejumlah orang yang memiliki peduli terhadap isu pedesaan dalam seminar Development of Human Resources in Rural Asia (DHRRAW) di Bangkok, Thailand, 49 tahun silam.
Setelah selanjutnya berkonsolidasi hingga melahirkan INDHRRA atau Bina Desa, lembaga ini terus menciptakan terobosan gagasan dan konsep pemberdayaan serta menerapkan strategi dan bentuk pendampingan yang belakangan tampaknya menginspirasi bahkan sebagiannya diadopsi oleh pemangku kebijakan khususnya oleh Kemendes PDTT, yang juga menggunakan terminologi pendamping desa.
"Adanya perbedaan pendekatan antara Bina Desa dan pemerintah pada zaman Orde Baru. Di mana kala itu pemerintah lebih banyak mengutamakan pembangunan fisik, sedang Bina Desa lebih kepada pembangunan melalui pendekatan manusia. Kerja-kerja yang dilaksanakan lebih banyak kampanye atau promosi untuk membuka mata semua pihak, termasuk pemerintah atas kebutuhan dasar untuk membangun pedesaan," kata Dewan Pembina Yayasan Bina Desa, Francis Xavier Wahono.
Lebih lanjut disampaikan, lambat laun Bina Desa berjalan untuk melaksanakan pengorganisasian dari permasalahan akar rumput, seperti advokasi Reformasi Agraria, penyadaran beralih dari pertanian organik ke pertanian alami, penyadaran kesetaraan gender dan inklusi sosial, dan lainnya.
Terlebih pada tahun 2014 lalu, UU Desa disahkan sehingga sifat pembangunan ala orde baru secara mantap ditinggalkan.
Editor : M Mahfud