Demikian pula halnya dengan komposisi musiknya. Slow Rock-nya terasa, meski menurut pencermatan depok.inews.id, vokal Inggit Ambar Wulan kurang tebal. Jika vokalnya ditebalkan sedikit lagi, tentu akan lebih padu dengan aransemen musiknya.
Secara keseluruhan, baik musik maupun tarikan vokal, single Ilusi tersebut mengacu kepada musik era 90-an, masa puncak kejayaan Nike Ardilla. Hal itu diakui oleh Abah Ukam, selaku vocal director.
“Tim Kreatif Inggit memang menginginkan Ilusi ini mengacu ke genre musik 90-an. Nampaknya ini sekaligus ungkapan kerinduan kepada Nike Ardilla,” ungkap Abah Ukam sambil tersenyum.
Temaram, 3D Animasi
Pada Sabtu (10/6/2023) malam lalu itu, video klip Ilusi tersebut, untuk pertama kalinya ditayangkan di channel YouTube Inggit Ambar Wulan. Klip itu digarap secara 3D animasi. Sejak awal hingga akhir, suasana temaram mendominasi tayangan klip tersebut.
Ketua Umum Forum Wartawan Hiburan (Forwan) Indonesia, Sutrisno Buyil, yang hadir malam itu, berkomentar: “Single Ilusi ini nampaknya cocok untuk menjadi ilustrasi musik film horor. Jika berkenan, saya akan usulkan kepada Joko Anwar.”
Joko Anwar yang dimaksud adalah Penulis Skenario sekaligus Sutradara spesialis film horor. “Perlu diketahui, film horor adalah genre film yang paling banyak penontonnya. Jangan sampai kita yang hadir di sini memandang sebelah mata terhadap film horor,” lanjut Sutrisno Buyil, yang disambut tepuk tangan hadirin.
Editor : M Mahfud