3. Aturang bertanding dan Durasi Pertarungan
Aturan tinju melarang pemukulan pada bagian tubuh di bawah pinggang, termasuk pukulan pada area kaki atau lutut lawan. Selain itu, memukul bagian belakang kepala juga dilarang karena dapat berbahaya bagi keselamatan petinju.
Di sisi lain, aturan tinju membatasi penggunaan teknik grappling, yang umumnya terlihat dalam pertarungan MMA.
Sementara itu, dalam MMA, aturan yang lebih luas memungkinkan pertarungan di berbagai posisi dan memungkinkan penggunaan teknik grappling.
Dan Tinju memiliki durasi ronde yang telah ditentukan, biasanya antara 10 hingga 12 ronde, dengan setiap ronde berlangsung selama 3 menit. Petarung akan memperebutkan kemenangan dengan mencetak poin atau mencapai kemenangan KO (knockout) atau TKO (technical knockout).
Di sisi lain, pertarungan MMA terdiri dari tiga ronde dengan durasi 5 menit di kejuaraan utama, sedangkan pertarungan non-kejuaraan dapat memiliki dua hingga lima ronde. Pertarungan dapat berakhir dengan kemenangan melalui poin, KO, TKO, atau submission (penyerahan).
4. Alat Perlindungan Tubuh
Dalam tinju, petarung mengenakan sarung tinju dan pelindung kepala untuk mengurangi risiko cedera. Di MMA, petarung menggunakan sarung tinju, pelindung kepala (tergantung aturan dan promotor), dan sarung kaki, tetapi mereka tidak mengenakan pelindung tubuh lainnya. Ini berarti petarung MMA memiliki risiko cedera yang lebih tinggi karena rentang teknik pertarungan yang lebih luas.
Editor : M Mahfud