Sony Sanjaya, Koordinator PKH Kabupaten Sumedang menambahkan, penyaluran ini berlangsung atas kolaborasi semua pihak termasuk tim pendamping dan aparat penegak hukum.
“Diharapkan KPM menggunakan bansos ini dengan bijak,” kata Sony.
Salah satu KPM, Heni Suhaeni mengapresiasi langkah pemerintah dan Pos Indonesia terkait penyaluran bansos ini.
Terlebih menjelang tahun ajaran baru. Ia menggunakan bansos ini untuk menunjang kebutuhan anak sekolah.
"Harapannya, semoga kedepannya dapat lagi gitu, terus ucapan terima kasihnya untuk semuanya, ya, yang terlibat, terutama buat ketua PKH, terus, ya, ketua RT dan terima kasih kepada kantor pos yang sudah menyalurkan bantuan PKH dengan mudah dan cepat," ungkap Heni.
Penyaluran PKH ini tidak harus diambil langsung sesuai dengan nama KPM yang terdata di Pos Indonesia. Pengambilan bisa diwakilkan selama masih dalam satu kartu keluarga.
Hal ini yang dirasakan Deni Apriadi. Ia mewakilkan orangtuanya yang sedang sakit.
Karena itu, ia akhirnya datang ke kantor pos untuk mengambil bantuan senilai Rp600 ribu. Ia mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo, Kementerian Sosial, dan Pos Indonesia.
"Semoga semakin banyak yang dapat, karena banyak juga yang masih membutuhkan," kata Deni Apriadi.
Begitupula yang dirasakan Mimin, sebagai salah satu KPM di Sumedang. Ia semula tidak menyangka terdaftar sebagai KPM.
Kala itu, ia sedang berada di angkot dalam perjalanan menuju Subang untuk menemui anaknya. Ia ditelepon Ketua RT untuk datang ke Kantor Pos terkait pengambilan PKH.
Baginya, bantuan Rp600 ribu ini sangat membantu karena ia sudah ditinggal suami selama tiga tahun terakhir. Ia juga tidak bekerja dan sehari-hari hanya menerima bantuan dari anak.
"Ini rezeki bagi saya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," ujar Mimin.
Editor : M Mahfud