JAKARTA, iNews.id - Menghadapi semakin banyaknya pelaku perjalanan luar negeri yang masuk Indonesia, maka pemerintah telah melakukan antisipasi bila terjadi lonjakan kasus COVID-19 varian Omicron.
Saat ini pemerintah telah menyiagakan 1.011 rumah sakit dengan 82.168 tempat tidur untuk pasien COVID-19.
Hal tersebut dikatakan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Abraham Wirotomo, Minggu (2/1/2022).
BACA JUGA:
Status Pandemi COVID-19 di Indonesia Diperpanjang, Simak Peraturannya
Abraham memastikan kesiapan logistik berupa APD dan obat-obatan cukup untuk tiga bulan kedepan.
“Saat ini sejumlah rumah sakit yang menjadi rujukan pasien COVID-19 varian Omicron mulai melakukan pengetatan untuk pasien umum,” ujar Abraham.
Sementara itu, 24 pasien COVID-19 varian Omicron yang saat ini dirawat di RSPI Sulianti Saroso kondisinya terus membaik. Mereka tidak ada yang perlu mendapatkan perawatan intensif.
BACA JUGA:
Kasus Omicron Menjadi 136 Orang, Mayoritas Setelah Bepergian ke Negara-negara Ini
dr. Rosa Marlina, Sp.P, dokter spesialis paru RSPI Sulianti Saroso mengatakan, seluruh pasien Omicron umumnya berusia muda dan tidak memiliki komorbid. Pasien terdeteksi memiliki Omicron bukan karena gejala namun lantaran ingin melakukan perjalanan jauh.
Ia berharap pemerintah tidak terburu-buru kendorkan pembatasan. Pasien diawal-awal adanya varian baru cenderung tidak berat karena mayoritas adalah berusia muda serta sebenarnya orang sehat sehingga dia mau melakukan perjalanan jauh.
"Situasi mulai sulit ketika penularan sudah menyebar ke kelompok lansia dan komorbid,” papar dr. Rosa.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani