Peruntungannya baru berubah jika hujan turun. Adi Terpaksa berteduh menunggu hujan reda. Agar kostumnya tidak luntur. Selain mengenakan kostum cat perak, ada aksesori tambahan.
Di depan mukanya tergantung topeng berwarna putih, hidung berbentuk bulat dan berwarna merah, dan senyuman lebar menyerupai badut. Menjadi manusia silver gampang-gampang susah. Suka dan dukanya banyak. Hal yang menyenangkan dalam bekerja adalah apabila ada yang terhibur dan tertawa akan dirinya.
"Terkadang juga ada yang menghampiri dan kemudian meminta berfoto. Tapi, ada pula yang menjemput saya untuk dibawa ke rumah. Setelah selesai, saya minta diantar lagi ke jalanan. Tarifnya, seikhlasnya saja," ucapnya.
Pengalaman duka yang pernah dialami Adi adalah ketika dia sedang asyik bergoyang dan melambai-lambaikan tangan. Lalu seorang oknum pengamen menghampiri.
Tanpa rasa curiga, Adi membiarkannya mendekat. Ternyata, dia hanya tertarik dengan kotak kardus Adi.
"Dia (oknum pengamen), berlagak hendak memberikan uang. Tahu-tahunya malah mengambil uang di dalam celengan, kemudian melarikan diri," tuturnya.
Pernah juga Adi berseteru dengan pencopet yang coba mengambil kotak kardus yang menjadi kotak berkahnya. Beruntung, ada penarik becak yang melihat kejadian itu, kemudian membantu Adi.
Berbekal pengalaman itu, apabila malam tiba, Adi pun harus ekstra waspada. Salah satunya dengan berpindah-pindah tempat. "Kalau tidak ke tempat yang lalu lintasnya ramai, ya di sebuah tempat yang terang benderang," bebernya.
Lagi-lagi, Adi tampak menyeka peluh yang mengucur di wajahnya. Maklum, di dalam kostum manusia silver, menurutnya sangat panas, perih, dan juga gatal. Adi, seorang lelaki yang murah senyum.
Tak ada keluh kesah yang keluar dari mulutnya. Justru sebaliknya, hanya ada kalimat optimis. Menurutnya, rezeki akan menghampiri selama seseorang mau berusaha.
"Yang penting jangan diam atau sekadar menunggu," pesannya.
Editor : Mahfud