Perusahaan riset global Gartner, memproyeksikan total pasar yang dapat disasar untuk komputasi awan di Indonesia mencapai Rp 39,3 Triliun pada tahun 2025. Hal ini juga diperkuat dengan riset dari International Data Corporation di tahun 2022 yang mengungkapkan terdapat 81% pengguna komputasi awan telah mengadopsi strategi multi cloud. Hal ini dikarenakan, teknologi komputasi awan dianggap mampu memberikan solusi alternatif serta inovatif dalam perkembangan bisnis kedepan.
Terbukti, pertumbuhan pendapatan pada Eranyacloud mencapai 300% year-on-year (yoy). Melihat hal tersebut, Perseroan yakin saat ini merupakan saat yang tepat untuk mengembangkan bisnisnya melalui perusahaan anak, Eranyacloud.
“Selaku perusahaan penyedia jasa layanan konten, mobile game, dan OTT religi yang di distribusikan oleh Perusahaan telekomunikasi, dan sebagai penyedia layanan cloud computing yang dijalankan oleh Entitas Anaknya, EDM memiliki potensi pertumbuhan bisnis yang sangat baik. Jumlah pengguna telepon dan komputer, serta internet di Indonesia yang terus meningkat, membuat kebutuhan data storage secara virtual pun semakin tinggi. Disisi lain, Perusahaan penyedia jasa cloud computing di Indonesia belum terlalu banyak sehingga kami percaya bahwa EDM memiliki potensi pertumbuhan bisnis yang baik untuk kedepannya,” dukung Achdiarini Siwiwardhani, Direktur Investment Banking Sucor Sekuritas.
Nyoman Widita Prabawa, Vice President Investment Banking PT Samuel Sekuritas Indonesia menyatakan bahwa pihaknya telah melihat transformasi digital di Indonesia semakin pesat dan banyak perusahaan memandang bahwa teknologi cloud dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan bisnis.
“Kondisi pasar komputasi awan memiliki permintaan yang kuat menyebabkan penyedia komputasi awan besar di dunia seperti Amazon Web Service, Google Cloud Provider, Microsoft Azure, dan Alibaba Cloud memutuskan untuk menjajaki pasar di Indonesia. Oleh sebab itu, prospek bisnis komputasi Awan di Indonesia masih sangat bagus dan ini merupakan momen yang tepat untuk EDM listing di bursa,” tutup Nyoman.
Editor : M Mahfud