NEW YORK, iNews.id - Maskapai penerbangan komersial di seluruh dunia membatalkan lebih dari 4.500 penerbangan sejak Jumat (24/12/2021) hingga Minggu (26/12/2021), atau selama akhir pekan Natal, akibat meningkatnya gelombang infeksi Covid-19 yang dipicu oleh varian Omicron.
"Maskapai penerbangan secara global membatalkan setidaknya 2.401 penerbangan pada hari Jumat yang malamnya merupakan malam Natal dan biasanya menjadi hari paling padat untuk perjalanan udara menurut FlightAware.com, sementara 10.000 penerbangan lainnya ditunda" kata Reuters, Sabtu (25/12/2021).
Data FlightAware.com juga menunjukkan bahwa 1.779 penerbangan tepat pada Hari Natal dibatalkan di seluruh dunia, bersama dengan 402 penerbangan lainnya yang telah dijadwalkan pada hari Minggu (26/12/2021).
Data dari situs itu juga menunjukkan kalau lalu lintas udara komersial di Amerika Serikat ke dalam atau ke luar negeri menyumbang lebih dari seperempat dari semua penerbangan yang dibatalkan selama akhir pekan.
Di antara operator AS pertama yang melaporkan gelombang pembatalan liburan akhir pekan adalah United Airlines dan Delta Air Lines (DAL.N), yang menghapus hampir 280 penerbangan gabungan pada hari Jumat dengan alasan kekurangan personel di tengah lonjakan infeksi Covid-19.
Infeksi virus itu telah melonjak di Amerika Serikat dalam beberapa hari terakhir karena varian Omicron yang sangat menular, yang pertama kali terdeteksi pada November di Afrika Selatan, dan sekarang menyumbang hampir tiga perempat kasus di AS dan sebanyak 90% di antaranya menyebar di beberapa wilayah, seperti di pesisir timur.
Jumlah rata-rata kasus baru virus corona di AS telah meningkat 45% menjadi 179.000 per hari selama seminggu terakhir, menurut penghitungan Reuters.
New York melaporkan lebih dari 44.000 infeksi yang baru dikonfirmasi pada hari Jumat saja, memecahkan rekor harian negara bagian itu. Setidaknya 10 negara bagian lain mencatat rekor kasus satu hari baru pada Kamis atau Jumat.
Meningkat pasien yang harus menjawab rawat inap menghantam sistem perawatan kesehatan, terutama di Midwest AS, dengan unit perawatan intensif di Indiana, Ohio dan Michigan bersiap untuk yang terburuk, bahkan ketika mereka menghadapi tekanan akibat penyebaran varian Delta.
Di Inggris, banyak industri dan jaringan transportasi berjuang dengan situasi kekurangan staf akibat banyaknya pekerja yang sakit dan harus menjalani isolasi mandiri, sementara rumah sakit telah memperingatkan risiko dampak pada keselamatan pasien.
Satu dari 20 warga London terinfeksi Covid-19 pada minggu lalu, angka yang bisa meningkat menjadi satu dari 10 pada awal minggu depan, menurut data yang dirilis pada Kamis oleh Kantor Statistik Nasional.
Data pemerintah Inggris menunjukkan rekor dengan 122.186 infeksi baru secara nasional pada Jumat, dan menjadi hari ketiga di mana jumlah kasus yang diketahui telah melampaui 100.000.
Editor : Rohman