DEPOK, iNewsDepok.id – Perlu diketahui penggunaan bahan plastik yang biasa digunakan untuk minuman dan bahan kemasan atau bahkan botol minum yang dijual di pasaran belum tentu aman untuk digunakan berulang.
Terdapat kode atau simbol yang berbentuk panah segitiga dengan angka yang menandakan jenis plastik tersebut apakah bisa digunakan berulang atau tidak.
Simbol segitiga atau simbol daur ulang yang kita ketahui saat ini pada awalnya dirancang pada tahun 1970 sebagai cara mengedukasi dan memberi tahu bahwa suatu produk dapat didaur ulang atau tidak. Pada 1980-an, produsen plastik mulai menggunakan simbol yang sangat mirip dengan angka di dalamnya untuk memberi tahu dari jenis plastik apa wadah itu dibuat namun tidak membahas daur ulang produk itu.
Oleh karena itu, konsumen mulai berasumsi bahwa apapun dengan simbol panah segitiga pasti bisa didaur ulang, dan menciptakan kesalahpahaman daur ulang pada saat ini. Karenanya kita harus mengetahui tujuh kode pada kemasan plastik yang diambil dari berbagai sumber, apa saja? Simak uraiannya berikut ini!
1. Angka 1: PET (Polyethlene Terephthalate)
Jenis plastik ini adalah salah satu plastik daur ulang yang paling banyak digunakan di dunia dan digunakan dalam banyak wadah makanan. Botol soft-drink, botol air mineral, botol air sekali pakai dan tempat kosmetik merupakan salah satu penggunaan plastik dengan kode ini.
Karena PET merupakan bahan plastik yang paling bnyak digunakan, maka produk ini juga seringkali didaur ulang dan dijadikan botol dengan kode baru yaitu PET yang maksudnya recycled PET atau produk yang didaur ulang dari plastik jenis PET ini.
Namun, produk plastik dengan kode ini sebaiknya hanya digunakan sekali pakai dan tidak digunakan berulang. Jika digunakan secara berulang apalagi untuk menyimpan air panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker.
2. Angka 2: HDPE (High-Density Polyethylene)
Plastik jenis HDPE ini mirip dengan plastik PET dan merupakan plastik tahan lama yang dapat menahan sebagian besar pelarut (memiliki kemampuan mencegah reaksi kimia antara isi produk dan plastik kemasan). Oleh karena itu, plastik ini yang paling sering digunakan untuk produk pembersih, perawatan pribadi, dan botol susu.
Editor : M Mahfud