"Jadi dengan reenactor ini tidak hanya belajar sejarah hanya dengan baca buku mengunjungi tempat-tempat sejarah, tetapi dengan reka ulang ini kita bisa have fun mempelajari sejarah," imbuhnya.
Banyak impresi yang bisa dilakukan selama menjadi reenactor. Semua tergantung minat dan keinginan dalam melakukan reka ulang sejarah. Di hobi ini, ada yang berimpresi sejarah perjuangan Indonesia, perang dunia pertama, perang dunia kedua.
"Kalau soal impresi banyak tergantung minat masing-masing. Ada yang suka perang kemerdekaan Indonesia ada yang suka perang dunia kedua atau pertama," kata Errol.
Contohnya dalam reka ulang perang dunia kedua, ada yang berimpresi sebagai pasukan sekutu, ada juga yang menjadi tentara Jerman era Nazi.
Dalam setiap kegiatannya, mereka selalu menyesuaikan tema peperangan yang akan diimpresikan.
Bahkan, tidak hanya impresi yang menggambarkan pertempuran saja. Mereka juga bisa berperan sebagai warga sipil yang menyesuaikan dengan era atau masa saat itu.
Anggota Komunitas Reenactor Bangor. Foto: Tama/ iNews Depok.
Editor : Mahfud