get app
inews
Aa Read Next : Sebut-Sebut Politik, Supian Suri Siap Kolaborasi dengan HIPMI Jabar

Gawat Harga Minyak Dunia Bisa Melambung, Putin Ancam Kurangi Produksi Besar-Besaran

Minggu, 11 Desember 2022 | 08:47 WIB
header img
Putin menolak untuk menjual minyak ke negara manapun yang memberlakukan batasan harga. Foto: Reuters

MOSKOW, iNewsDepok.id - Presiden Rusia, Vladimir Putin, memprotes pembatasan harga minyak mentah yang ditetapkan oleh pihak Barat. Hal ini terkait dengan keputusan G7, Uni Eropa dan Australia yang mematok batas harga minyak mentah lintas laut Rusia sebesar 60 dolar AS per barel minyak.

Putin menyebut batas harga yang ditetapkan Barat merupakan sebuah kebijakan yang bodoh. Dia bahkan mengancam Barat dengan Rusia akan memangkas produksi minyak dan akan menolak untuk menjual minyak ke negara manapun yang memberlakukan batasan harga yang ditetapkan oleh Barat.

"Mengenai reaksi kami, saya telah mengatakan bahwa kami tidak akan menjual ke negara-negara yang membuat keputusan seperti itu. bahkan tentang kemungkinan, jika perlu mengurangi produksi" kata Putin kepada wartawan di ibu kota Kyrgyzstan, Bishkek, seperti dikutip Reuters, Jumat (9/12/2022).

Putin mengungkapkan, kalau Rusia merupakan negara pengekspor minyak terbesar kedua dunia setelah Arab Saudi dan pengekspor gas terbesar dunia memiliki perjanjian produksi dengan anggota lain dari klub produsen minyak OPEC+, jadi langkah ekstrim yang dilakukan Rusia masih mungkin terjadi.

Putin memperingatkan bahwa upaya barat untuk memaksakan penetapan batasan harga akan menyebabkan keruntuhan global dalan industri minyak dan menyebabkan kenaikan harga yang sangat dahsyat.

“Semua ini pada tahap tertentu akan menyebabkan lonjakan harga yang dahsyat dan runtuhnya sektor energi global." Kata Putin.

 

Editor : Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut