get app
inews
Aa Text
Read Next : Klasik Namun Seru! Konser Musikal Keren Kolaborasi Kemendikbudristek, Titimangsa, dan SMM Yogyakarta

Di Ajang 16 Perempuan, Leony Trio Kwek Kwek Berkisah Korban Kekerasan yang Hampir Bunuh Diri

Selasa, 29 November 2022 | 19:39 WIB
header img
Suara Hati Perempuan Foundation merupakan yayasan yang menggunakan kekuatan seni dan budaya dalam memberdayakan perempuan. Foto: Tim iNews

JAKARTA, iNewsDepok.id – Ada pemandangan berbeda saat memasuki East Lobby, The Plaza Domestic Terminal 3, Soekarno Hatta International Airport, Cengkareng, pada Senin sore itu, 28 November 2022.

Nampak deretan pakaian batik terpampang rapi. Ada pula aksesoris-aksesoris dan pernak-pernik cantik sebagai ciri khas kerajinan tangan asli Indonesia. Pemandangan yang cukup mewakili akan kesenian dan budaya Indonesia yang indah.

Bukan tanpa sebab, hari itu ada acara khusus. Suara Hati Perempuan Foundation bekerjasama dengan Kemendikbudristek RI dan Angkasa Pura II, menggelar ajang “Seni & Tutur Perempuan, 16 Perempuan, 16 Suara, 16 Kekuatan.”

Suara Hati Perempuan Foundation sendiri merupakan yayasan yang menggunakan kekuatan seni dan budaya dalam memberdayakan perempuan.

Mereka menggelar Seni & Tutur Perempuan untuk memadukan pekerja seni dari berbagai bidang di Indonesia dengan beragam gagasan dan ekspresi dalam menyuarakan kegelisahan terkait isu-isu perempuan yang selama ini kerap berkembang di masyarakat.

Sebagai informasi, menurut data Komnas Perempuan 2022, selama kurun waktu 10 tahun, pencatatan kasus kekerasan terhadap perempuan (2020-2021) di tahun 2021 tercatat sebagai tahun dengan jumlah kasus Kekerasan Berbasis Gender (KGB) tertinggi, yakni meningkat 50% dibanding tahun 2020 yaitu sebanyak 338.496 kasus.

Diisi dengan pameran, diskusi, dan screening, ajang tersebut merupakan satu dari lima rangkaian kegiatan roadshow yang juga didukung oleh Komnas Perempuan, Srikandi-Angkasa pura II, fotografer Nurulita, dan Sutradara Riani Singgih-Seven10.

Bertujuan untuk mengedukasi tentang bentuk-bentuk kekerasan pada perempuan dan meningkatkan kesadaran perempuan agar mau bersuara jika dirinya menjadi korban.

Kegiatan ini diinisiasi dan di-created oleh Nova Eliza sang pendiri Suara Hati Perempuan Foundation sebagai upaya untuk menurunkan kekerasan terhadap perempuan di Indonesia.

"Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan merupakan kampanye internasional, untuk mendorong upaya-upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia,” kata Nova.

“Kekerasan terhadap perempuan saat ini masih tinggi di Indonesia, oleh karena itu dengan adanya “Seni & Tutur Perempuan, 16 Perempuan, 16 Suara, 16 Kekuatan” ini, kami ingin adanya peningkatan kesadaran dalam hal suara perempuan dalam seni dan budaya dan pengaruhnya terhadap kesetaraan dan hak asasi manusia serta peningkatan peluang kebebasan berpendapat dan berekspresi melalui akses yang lebih besar terhadap sarana ekspresi budaya dan seni sekaligus menciptakan ruang aman bagi perempuan. Satu Perempuan berani Speak Up, akan menyelamatkan ribuan hingga jutaan calon korban lain dari tindak kekerasan. Kami berharap semua pihak perlu menjalin sinergi, kerjasama, dan bergandengan tangan antara Pemerintah dengan lembaga masyarakat, akademisi, dunia usaha, dan lain-lain agar tindak kekerasan terhadap perempuan dapat teratasi di Indonesia,” tambah Nova.

Sekretaris Ditjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Fitra Arda merasa sangat senang dan antusias dapat bekerjasama dengan Suara Hati Perempuan Foundation dalam memeringati Hari International 16 Hari Anti-Kekerasan terhadap Perempuan dengan menggelar kegiatan "Seni & Tutur Perempuan '16 Perempuan, 16 Suara, 16 Kekuatan' ini.

“Perempuan memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa dan negara. Di Indonesia memiliki banyak tokoh perempuan seperti pejuang kemerdekaan, pejuang pendidikan, dan pejuang bagi keluarga. Namun, masih banyak data yang menunjukkan adanya kerentanan perempuan karena mengalami kekerasan. Dampak dari kekerasan terhadap perempuan ini bisa sampai jangka panjang hingga permanen dan memengaruhi masa depan perempuan khususnya di kalangan pelajar dan mahasiswa. Harapannya, dengan adanya kegiatan ini, kekerasan terhadap perempuan di Indonesia semakin sedikit, dan perempuan di Indonesia harus berani dalam menyuarakan tindak kekerasan," kata Fitra.

Sementara itu, PT Angkasa Pura II selaku pengelola 20 bandara termasuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta, menegaskan komitmen dalam mendorong upaya-upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia. 

Bahkan, AP II saat ini memiliki komunitas Srikandi Angkasa Pura II sebagai wadah menyampaikan aspirasi, ruang diskusi, serta empowerment bagi para karyawati.

"Kami menyambut positif atas langkah insiatif yang dilakukan oleh Suara Hati Perempuan Foundation, dan AP II bangga dapat terlibat dalam ajang '16 Perempuan, 16 Suara, 16 Kekuatan' yang digelar di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk memeringati Kampanye Internasional 16 Hari Anti-Kekerasan terhadap Perempuan," ujar Executive General Manager Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Dwi Ananda.

Ada 16 perempuan seniman yang turut bersuara. Para perempuan ini merupakan pelaku seni budaya mulai dari penulis, perupa, pendongeng, aktor, penari, pesuara, pemusik, pelukis, sutradara, dan sebagainya.

Sebut saja Melly Goeslaw, Donna Agnesia, Hana Madness, Ayushita, Ussy Sulistiawaty, Melanie Subono, Ruth Marini, Leony VH, Amy Fitria S, Jihan Husein, Nia Dinata, Revina VT, Mian Tiara, Nia Gautama, Ningrum Syaukat, dan Rita Tila.


Mantan penyanyi cilik, Leony. Foto: Tim iNews 

 

Ditemui dalam acara tersebut, mantan penyanyi cilik Leony VH pun mengatakan, ia sempat di DM seorang perempuan yang bercerita bahwa dirinya menjadi korban kekerasan seksual pamannya sendiri.

Entah mengapa, Leony yang biasanya jarang membaca DM, tak sengaja membaca DM tersebut dan lantas menanggapinya. Perempuan itu pun berkata bahwa hanya Leony yang percaya padanya. Sementara keluarganya sendiri tidak ada satu pun yang percaya akan ceritanya.

Perempuan yang awalnya depresi dan nyaris bunuh diri itu pun perlahan mulai bangkit setelah mendapat saran, dukungan, dan motivasi dari Leony serta mengikuti bimbingan konseling.

"Kurang lebih setahun lah prosesnya. Meski tidak pulih 100 persen karena yang namanya trauma pasti ada, namun perempuan tersebut kini sudah bisa bangkit dan menjadi seorang konten kreator," cerita Leony.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut