Logo Network
Network

Jepang akan Angkat Isu Kerawanan Pangan di G20 Akibat Perang Rusia-Ukraina

Benedict J. C. Pietersz
.
Jum'at, 11 November 2022 | 10:16 WIB
Jepang akan Angkat Isu Kerawanan Pangan di G20 Akibat Perang Rusia-Ukraina
Sebagai perwakilan dari Hiroshima, Fumio Kishida secara konsisten mengadvokasi diplomasi Jepang untuk mempromosikan non-proliferasi dan perlucutan senjata nuklir dalam kerangka Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT). Foto: Nikkei Asia

Kishida akan bertemu secara bilateral dengan para pemimpin dari negara-negara termasuk Amerika Serikat, Laos, Vietnam, Kamboja dan Brunei, selama perjalanan sembilan hari ke Asia Tenggara, kata Matsuno.

Sumber pemerintah Jepang mengatakan Kishida juga merencanakan pertemuan bilateral dengan Yoon.

Di tengah ketegangan yang memanas di Taiwan, pemimpin Jepang itu juga berencana untuk mengadakan pembicaraan dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela pertemuan G20 atau APEC dalam apa yang akan menjadi KTT Jepang-China pertama sejak Desember 2019, kata sumber tersebut.

Dalam KTT G20, Kishida berencana untuk menjelaskan kepada rekan-rekannya tentang bagaimana Jepang telah dan akan terus mendukung Afrika dan negara-negara lain yang dilanda kerawanan pangan dan energi yang dipicu oleh krisis Ukraina, kata para pejabat Jepang.

Para pemimpin G20, yang negaranya menyumbang sekitar 80 persen dari produk domestik bruto dunia, juga dijadwalkan untuk membahas kesehatan global dan transformasi digital, kata para pejabat pada konferensi pers.

Dalam KTT Jepang-ASEAN, serta pada pertemuan puncak yang melibatkan para pemimpin ASEAN, Kishida, Yoon dan Perdana Menteri China Li Keqiang dan KTT Asia Timur 18-negara di ibukota Kamboja, Kishida diharapkan untuk mengatasi klaim teritorial tegas China di Laut China Timur dan Selatan, isu Taiwan, krisis di Myanmar yang dipimpin junta dan agresi militer Rusia di Ukraina.

Dengan Jepang dan 10 anggota ASEAN akan menandai pada tahun 2023 apa yang mereka sebut 50 tahun hubungan persahabatan dan kerja sama, kedua belah pihak kemungkinan akan setuju untuk mengadakan pertemuan puncak khusus di Tokyo sekitar Desember tahun depan, menurut pejabat Jepang.

Editor : Mahfud

Follow Berita iNews Depok di Google News

Halaman : 1 2
Bagikan Artikel Ini