get app
inews
Aa Read Next : Akhirnya Balon Mata-Mata China Ditembak, Menlu AS Batalkan Kunjungan ke China

Jepang akan Angkat Isu Kerawanan Pangan di G20 Akibat Perang Rusia-Ukraina

Jum'at, 11 November 2022 | 10:16 WIB
header img
Sebagai perwakilan dari Hiroshima, Fumio Kishida secara konsisten mengadvokasi diplomasi Jepang untuk mempromosikan non-proliferasi dan perlucutan senjata nuklir dalam kerangka Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT). Foto: Nikkei Asia

JAKARTA, iNewsDepok.id - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida akan membahas kerawanan pangan dan energi yang berasal dari invasi Rusia ke Ukraina ketika ia menghadiri KTT G20 dan dua pertemuan KTT lainnya di Asia Tenggara.

Dengan anggota G20 terpecah atas tanggapan mereka terhadap invasi - negara-negara Barat mengutuk Rusia tetapi China, India, dan lainnya tidak bergabung dengan sanksi terhadap Moskow - ada kemungkinan G20 gagal mengeluarkan deklarasi para pemimpin pasca-KTT untuk pertama kali sejak diluncurkan pada tahun 2008, seperti dikutip dari kantor berita Kyodo.

Kishida, Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin Eropa diperkirakan akan mengutuk Rusia pada KTT yang dijadwalkan Selasa dan Rabu depan di Bali, Indonesia, tetapi Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan hadir di sana. Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov sebagai gantinya akan memimpin delegasi Rusia.

Tuan rumah G20 Indonesia telah mengundang Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, yang mengatakan dia tidak akan ambil bagian jika Putin melakukannya.

Kishida juga akan bergabung dengan KTT terkait Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara pada Sabtu dan Minggu di Phnom Penh, serta pertemuan puncak forum Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik pada 18 dan 19 November di Bangkok.

Kishida berencana untuk mengadakan pertemuan tiga arah dengan Biden dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan pada konferensi pers pada Kamis, seiring berkembangnya spekulasi bahwa Korea Utara dapat melakukan uji coba nuklir ketujuh.

Kishida akan bertemu secara bilateral dengan para pemimpin dari negara-negara termasuk Amerika Serikat, Laos, Vietnam, Kamboja dan Brunei, selama perjalanan sembilan hari ke Asia Tenggara, kata Matsuno.

Sumber pemerintah Jepang mengatakan Kishida juga merencanakan pertemuan bilateral dengan Yoon.

Di tengah ketegangan yang memanas di Taiwan, pemimpin Jepang itu juga berencana untuk mengadakan pembicaraan dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela pertemuan G20 atau APEC dalam apa yang akan menjadi KTT Jepang-China pertama sejak Desember 2019, kata sumber tersebut.

Dalam KTT G20, Kishida berencana untuk menjelaskan kepada rekan-rekannya tentang bagaimana Jepang telah dan akan terus mendukung Afrika dan negara-negara lain yang dilanda kerawanan pangan dan energi yang dipicu oleh krisis Ukraina, kata para pejabat Jepang.

Para pemimpin G20, yang negaranya menyumbang sekitar 80 persen dari produk domestik bruto dunia, juga dijadwalkan untuk membahas kesehatan global dan transformasi digital, kata para pejabat pada konferensi pers.

Dalam KTT Jepang-ASEAN, serta pada pertemuan puncak yang melibatkan para pemimpin ASEAN, Kishida, Yoon dan Perdana Menteri China Li Keqiang dan KTT Asia Timur 18-negara di ibukota Kamboja, Kishida diharapkan untuk mengatasi klaim teritorial tegas China di Laut China Timur dan Selatan, isu Taiwan, krisis di Myanmar yang dipimpin junta dan agresi militer Rusia di Ukraina.

Dengan Jepang dan 10 anggota ASEAN akan menandai pada tahun 2023 apa yang mereka sebut 50 tahun hubungan persahabatan dan kerja sama, kedua belah pihak kemungkinan akan setuju untuk mengadakan pertemuan puncak khusus di Tokyo sekitar Desember tahun depan, menurut pejabat Jepang.

Editor : Mahfud

Follow Berita iNews Depok di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut