get app
inews
Aa Text
Read Next : KNKT Turun Tangan Investigasi Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana

KNKT Larang Penggunaan Klakson Telolet, Pengusaha Bus Keberatan

Senin, 24 Oktober 2022 | 12:16 WIB
header img
Pengusaha bus keberatan, jika klakson telolet dilarang karena tak menganggu sistem pengereman. Foto: Tama/iNews Depok

DEPOK, iNewsDepok.id - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melarang penggunaan klason telolet. Klakson  tambahan ini dinilai  menjadi pemicu kecelakaan maut yang melibatkan truk tangki Pertamina beberapa waktu lalu. Menanggapi hal itu, pengusaha bus menilai hal itu berlebihan.

Seperti diketahui, hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menemukan, kecelakaan maut truk Pertamina di Jalan Transyogi Cibubur, Bekasi, Jawa Barat pada Senin 18 Juli 2022 dipicu penggunaan klakson tambahan atau telolet.

Anthony Steven Hambali, pemilik PO Sumber Alam mengaku mendukung penyelidikan penuh terkait kecelakaan Truk Pertamina di Jalan Transyogi Cibubur, Bekasi beberapa waktu lalu. Dirinya juga mengkritisi langkah KNKT, bila penggunaan klakson tambahan menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan. 

"Tanggapan saya tentu kita harus menindaklanjuti usulan KNKT tersebut. Berarti dalam kecelakaan itu, ditemukan sistem rem yang tidak maksimal, karena bocor karena ada sistem klakson variasi," kata Anthony kepada iNews Depok, Senin (24/10/2022).

Namun demikian, Anthony tidak setuju terhadap usulan KNKT untuk melarang klakson telolet tersebut, khususnya klakson tambahan yang berada di bus. Karena banyak kendaraan besar memiliki sistem pembuangan angin untuk sistem klakson dan rem, yang memiliki sistem angin yang berbeda.

Anthony juga mengaku, penggunaan klakson telolet juga tidak mempengaruhi sistem pengereman pada kendaraan besar khususnya bus.

"Di tempat kami saat ini tidak ada masalah. Memang sistem di klakson terhubung dengan sistem rem, namun pada bus tidak berpengaruh kepada beban pengereman kendaraan."

"Jadi kinerja rem masih bisa diandalkan," kata Anthony.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut