DEPOK, iNewsDepok.id – Melambungnya harga telur ternyata juga dikeluhkan penjual telur. Pendapatan mereka merosot akibat menurunnya animo pembelian telur. Akibatnya penjual telur mengaku buntung alias rugi.
Nisa seorang pedagang telur di Pasar Depok Jaya, mengaku bingung harus menjual telur. Kenaikan harga telur berlangsung cepat dalam seminggu terakhir ini. Pada awalnya harga telur per kilogram mencapai Rp 28 ribu per kg. Namun tiba-tiba menjadi Rp 31 ribu per kg.
Naiknya harga telur, semestinya membuat padagang telur suka cita. Namun kenyataan tidak. Ini akibat animo pembeli menurun untuk membeli telur. Pada akhirnya volume telur yang terjual menurun drastis.
"Harga naik, jualnya jadi susah. Pendapatan nggak menenentu, kan pasar sepi,” ujar Nisa saat dimintai tanggapan iNews Depok (24/8/2022).
Menurut Nisa, sebagai komoditi pokok, keuntungan penjualan telur cukup tipis. Apalagi ia mendapatkan telur dari pihak ketiga yang membeli telur dari peternakan di Jawa.
“Keuntungan penjualan telur lebih pada jumlah telur terjual, karena keuntungannya tipis. Kalau jumlah telur terjual sedikit, kita jadi rugi,” tambah Nisa
Sementara itu Erna seorang pembeli telur mengaku kenaikan telur menjadi Rp31 ribu sungguh memberatkan keluarganya. Apalagi pendapat keluarga tak naik akibat ekonomi yang belum pulih.
"Menurut saya mahal, tempo hari udah turun, udah girang, eh sekarang tiba-tiba kok naik jadi makin mahal," ujarnya.
Erna mengaku terpaksa membeli telur dalam jumlah sedikit agar ekonomi keluarga mereka tak jebol. “Bukan telur saja yang naik, kebutuhan lain naik semua. Sebagai ibu rumah tangga, pusing jadinya,” tutur Erna.
Editor : M Mahfud