get app
inews
Aa Text
Read Next : Rektor UP Nonaktif Minta Penundaan Visum Terkait Proses Penyidikan di Polda Metro Jaya

Sembuhkan Pasien Covid Lewat Poliherbal, Rekor Muri untuk Dekan Farmasi Universitas Pancasila

Kamis, 21 Juli 2022 | 12:13 WIB
header img
Dekan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila (FF UP) Prof D Apt Syamsudin, M.Biomed bersama tim, memperoleh penghargaan MURI atas obat Poliherbal buatan mereka yang efektif mempercepat kesembuhan pasien Covid-19. Foto: Istimewa.

DEPOK, iNewsDepok.id -  Dekan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila (FF UP) Prof D Apt Syamsudin, M.Biomed bersama tim, memperoleh penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Ia berhasil membuat obat Poliherbal yang efektif mempercepat kesembuhan pasien Covid-19.

Tak sekadar klaim, obat herbal yang menjadi obat tambahan ini (adjuvant) ini sudah banyak dipakai masyarkat dan banyak digunakan di rumah sakit di Indonesia.

“Kita sudah melakukan observasi klinis pada pasien Covid-19 yang derajat sedang dan itu terbukti efektif. Atas dasar itu kami mendapatkan rekor MURI,” kata Syamsudin, Rabu kemarin (20/7/2022).

Poliherbal bikinan Farmasi Universitas Pancasila menggunakan 4 bahan yaitu Kunyit, Jinten Hitam, Katuk dan Ikan Gabus.

Pemilihan 4 bahan ini berdasarkan kajian akademik dan empiri. Ikan Gabus mengandung Albumin. 

Albumin menjadi asupan penting mengingat pasien Covid mengalami penurunan protein di dalam darahnya.

“Jadi perlu asupan Albumin dari luar. Semua itu dibuat menjadi satu ekstraksi dan diberikan kepada pasien Covid-19 dengan derajat sedang,” ujarnya.

Percepat kesembuhan

Dari hasil penelitian, pasien yang diberikan terapi tambahan berupa obat herbal Universitas Pancasila  ini mengalami perbaikan lebih cepat. Masa length of stay (Los) di rumah sakit bisa dipangkas lebih cepat. 

“Length of stay di RS kan sembilan hari. Dengan terapi adjuvant polyherbal ini bisa lebih cepat masa penyembuhannya, jadi 7-8 hari,” tukasnya.

Obat herbal yang diberikan bersifat tambahan. Sehingga, para pasien Covid-19 tetap diberikan obat standar medis namun ditambah dengan penggunaan obat herbal hasil riset Syamsudin bersama tim. 

“Kita sifatnya adjuvant (tambahan). Jadi, tidak boleh memberikan obat langsung tanpa adanya obat standar. Jadi pasien diberi obat standar dan diberi adjuvant sehingga proses penyembuhan lebih cepat,” ungkapnya.

Rektor UP, Edie Toet Hendratno mendukung kemajuan riset yang dilakukan peneliti UP. Ia bangga Universitas Pancasila menghasilkan produk riset yang bermanfaat bagi masyarakat dan hingga kini banyak digunakan di Rumah Sakit pemerintah maupun swasta di Indonesia. 

“Saat ini UP sedang melakukan pembangunan gedung farmasi sebagai tempat teaching factory, laboratorium bioavailability dan bioekivalensi, lab halal, lab kosmetik, ruang kelas multimedia,” kata Rektor Edie Toet.

Editor : Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut