TEXAS, iNewsDepok.id – Pertandingan membara sepanjang ronde antara Rey Vargas dari Mexico yang menantang juara kelas Bulu WBC asal Filipina Mark Magsayo. Meski sempat terpukul KO di ronde 9, Vargas menang angka berkat kemampuannya memanfaatkan keunggulan jangkauan yang signifikan.
Pertandingan berlangsung di Alamodome, San Antonio, Texas, AS, Minggu WIB (10/7/2022). Pertandingan disiarkan langsung Net TV dengan komentator petinju legendaris Indonesia, Chrisjohn.
Mark Magsayo, petinju 27 tahun berstatus juara kelas Bulu WBC. Ia bernama lengkap Jessel Mark Araula Magsayo, lahir 27 tahun lalu di Tagbilaran City, Bohol, Filipina. Mark Magsayo merebut gelar WBC kelas Bulu pada tanggal 22 Januari 2022 dari Garry Russel Jr.
Rekor petinju yang dijuluki New Pacquiao ini adalah 24-0-0 alias 24 kali bertanding tanpa kalah. Sebanyak 15 lawannya dipukul KO.
BACA JUGA:
New Pacquio Lahir, Mark Magsayo Juara Kelas Bulu WBC, Tumbangkan Gary Russell Jr
Sementara Rey Vargas adalah raja kelas Bantam Super WBC. Bertahun-tahun petinju umur 31 tahun asal Mexico ini menguasai kelas Bantam Super tanpa terkalahkan.
Keunggulan signifikan Rey Vargas adalah tinggi badannya yang menjulang 178 cm. Ia tergolong salah satu yang tertinggi di kelas Bantam Super. Uniknya Vargas terlihat besar dan tinggi meski dengan berat hanya 57 kg. Jelas Vargas memiliki massa otot jauh lebih dominan dibandingkan lemak.
Dengan tubuh seperti ini, Rey Vargas sebenarnya mampu naik hingga kelas Welter bahkan Menengah. Entah kenapa Vargas hanya nongkrong di kelas Bantam Super dan mengantongi rekor 35-0-0 dengan 22 lawannya dikalahkan secara KO.
Maka meskipun berasal dari kelas di bawah yaitu Bantam Super, Rey Vargas terlihat jauh lebih tinggi dan lebih besar dari Mark Magsayo yang hanya bertinggi badan 169 cm.
Dari segala aspek, pertandingan ini merupakan impian para penggemar tinju. Keduanya tak terkalahkan dan gemar baku cabut pukulan.
Keduanya juga disokong pelatih kaliber dunia. Rey Vargas ditangani pelatih legendaris Mexico, Ignacio Beristain. Sedangkan Mark Magsayo ditangani Freddie Roach. Ini yang membuat Mark Magsayo kerap dibanding-bandingkan dengan seniornya dari Filipina, Manny Pacquiao yang memang bertahun-tahun dilatih pelatih tinju kenamaan AS.
Benar saja pertandingan berlangsung seru dan baku cabut pukulan dari ronde 1 hingga ronde 12.
Rey Vargas mengandalkan jangkauan tangannya yang sangat panjang untuk ukuran kelas bulu. Ia berkali-kali mengganjal pergerakan Mark Magsayo dengan jab ke arah perut dan kepala. Ini yang membuat Mark Magsayo kesulitan masuk.
Mark Magsayo mengumpulkan angka lewat pukulan keras kanan kirinya yang khas. Pukulan itu mendarat beberapa kali di setiap ronde.
Namun Rey Vargas adalah petinju Mexico yang memiliki daya tahan luar biasa. Beberapa pukulan sangat keras dari Magsayo tak terlalu berdampak signifikan.
BACA JUGA:
Brutal! Beterbiev Eksekusi Smith di Ronde 2: Canelo Hilangkan Saja Mimpimu di Kelas Berat Ringan
Bahkan pada ronde 9, Magsayo sempat mendaratkan straight kanan di dagu kiri yang membuat Vargas jatuh dan mendapat hitungan wasit. Sayangnya Magsayo bukanlah Pacquiao yang memiliki pergerakan sangat cepat dan kombinasi pukulan beruntun hingga di atas 5 kali pukulan.
Vargas mampu bangkit dan terus melontarkan pukulan-pukulan keras di ronde tersisa.
Bahkan di ronde 11, Magsayo sempat kecolongan dengan pukulan panjang Vargas. Akibatnya Magsayo gagal memaksakan kemenangan KO.
Dua hakim memenangkan Vargas. Sedangkan satu hakim memberi keunggulan Magsayo.
Dengan demikian sabuk kelas bulu WBC terbang dari Filipina ke Meksiko. Selamat untuk Rey Vargas. Ayo dong naik hingga ke kelas Welter.
Editor : M Mahfud