JAKARTA, iNewsDepok.id - Ekonom sekaligus Policy and Program Director Lembaga Riset Prasasti, Piter Abdullah menilai perekonomian nasional masih berada pada jalur yang tepat untuk mencapai target pertumbuhan, meskipun dinamika global tengah diliputi ketidakpastian akibat ketegangan geopolitik dan perang dagang.
Dengan fondasi konsumsi domestik yang kuat serta dukungan program prioritas pemerintah, arah pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai tetap positif dan berpotensi menguat pada tahun-tahun mendatang.
“Bisa lho. Jangankan 6 persen, lebih dari 6 persen pun bisa. Tapi apa yang akan kita kerjakan di tahun depan itu yang akan menentukan,” kata Piter.
Piter menjelaskan, ketahanan ekonomi Indonesia saat ini tidak terlepas dari stabilnya konsumsi rumah tangga yang menjadi penopang utama pertumbuhan.
Selain itu, berbagai program strategis pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih dinilai memberikan stimulus langsung ke sektor riil dan ekonomi masyarakat.
Menurutnya, jika kebijakan fiskal dan moneter mampu bersinergi secara optimal, pertumbuhan ekonomi nasional berpeluang menembus 6 persen pada 2026.
“Tapi sekali lagi, programnya yang tepat dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, termasuk MBG dan Koperasi Merah Putih,” sebut Piter.
Optimisme serupa juga disampaikan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Ia memandang bahwa target pertumbuhan ekonomi 5,4 persen dalam APBN 2026 bersifat realistis dan berpotensi dilampaui, seiring berjalannya berbagai program pemerintah yang mendorong aktivitas ekonomi dari sisi permintaan maupun produksi.
“Tahun depan saya harapkan, saya perkirakan akan tumbuh lebih cepat lagi, mungkin di kisaran 6 persen. Jadi kelihatannya kalau kebijakan yang sekarang dijalankan terus dengan baik, kita berada di arah yang benar,” jelas Purbaya.
Presiden Prabowo Subianto sendiri kerap menyampaikan keyakinannya bahwa ekonomi Indonesia dapat tumbuh hingga 8 persen dalam beberapa tahun masa pemerintahannya.
Optimisme tersebut didasarkan pada dampak berlapis dari program-program yang menyentuh langsung masyarakat, khususnya MBG dan Kopdes Merah Putih. Prabowo menilai MBG tidak hanya berfungsi meningkatkan kualitas gizi anak, tetapi juga menciptakan efek ekonomi yang luas melalui penciptaan lapangan kerja dan penguatan usaha lokal.
“Saya pikir 8 persen sangat mungkin dicapai. Seperti yang telah saya sampaikan, misalnya, bahkan dengan program makan gratis ini, kita menciptakan 1,5 juta lapangan kerja secara langsung,” pungkas Prabowo.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait
