JAKARTA, iNews Depok.id – Untuk membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2026, Presiden Prabowo Subianto akan menggenjot utang Rp781 triliun. Sedangkan pendapatan dari pajak ditarget naik 13,5 persen.
Berdasarkan Buku II Nota Keuangan beserta Rancanan APBN (RAPBN) Tahun Anggaran 2026 seperti dikutip iNews hari ini, Selasa (19/8/2025), pemerintahan Prabowo memasang penerimaan negara di angka Rp3.147,7 triliun.
Penerimaan negara sebesar ini akan ditopang dari target pendapatan pajak sebesar Rp2.357,7 triliun, naik 13,5 persen dibandingkan target tahun sebelumnya.
Selain dari pajak yang bakal dinaikkan, utang juga digenjot naik menjadi Rp781,86 triliun. Ini berarti angka tertinggi sejak pandemi Covid.
Sebagai gambaran, utang pada tahun 2021 (Rp870,5 triliun), tahun 2022 (Rp696 triliun), 2023 (Rp404 triliun), 2024 (Rp558,1 triliun), dan outlook 2025 (Rp715,5 triliun).
Target utang 781 triliun direncanakan melalui penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) dan pinjaman lain.
Penerbitan SBN akan mencapai Rp749,19 triliun. Sisanya melalui skema pinjaman luar negeri dan dalam negeri.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait
