"Masalah kami itu di sumber daya manusia, jarang orang-orang (karyawan) kita paham marketing, apalagi pemasaran di media sosial. Mungkin banyak yang gaptek, jadi susah memperkenalkan produk ke orang-orang," ujar Sri Wahyuni saat dihubungi, Senin (23/12/2024).
Dia juga selama ini belum pernah mendapat bantuan terkait insentif UMKM. Namun, dia turut serta dalam bazar yang kerap diadakan oleh dinas terkait.
"Kalau misalkan bantuan yang langsung, seinget saya belum pernah dapat untuk pemasaran. Tapi kalau event bazar, itu ada," ujarnya.
Baginya, masalah bagi pelaku UMKM ialah pemasaran. Karena mengenalkan produk kepada masyarakat masih susah. Dia berharap pemerintah dan DPR bisa mendorong dinas terkait untuk memberikan pelatihan seputar marketing.
"Sekarang banyak UMKM sudah bagus produknya, cuma banyak juga yang terkendala dengan pemasaran," tukasnya.
Sementara itu, pengamat UMKM Siti Nurjanah memaparkan pandangannya terkait kendala yang kerap dialami UMKM. Beberapa di antaranya seperti masalah modal.
"Mereka literasi keuangannya kurang, sehingga mereka tidak bisa mengembalikan modal. Jadi berputar seperti itu. Dikasih akses permodalan pun masalahnya sama," kata Siti Nurjanah, Selasa (24/12/2024).
Dia juga menyinggung soal masalah perizinan. Selain itu, sertifikasi halal dan cek standar produk untuk ekspor pun perlu menjadi perhatian.
Editor : Mahfud
Artikel Terkait