JAKARTA, iNews Depok.id – Riset terbaru dari Indonesia mengenai solusi nutrisi untuk mengatasi stunting anak, berhasil menarik perhatian para ahli kesehatan internasional.
Penelitian ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki kontribusi signifikan dalam mencari solusi global untuk masalah gizi anak.
Penelitian Indonesia tersebut tunjukkan solusi nutrisi hemat biaya untuk mengatasi stunting. Selain meningkatkan kesehatan anak, pemberian makanan khusus kaya nutrisi juga terbukti lebih efisien dari segi biaya perawatan kesehatan.
Temuan ini memberikan harapan baru dalam upaya mengatasi masalah stunting di Indonesia.
Ya, untuk pertama kalinya, analisis ekonomi kesehatan (Health Economic Analysis) terkait intervensi nutrisi menggunakan formula padat nutrisi (Nutrient-Dense Formula/ NDF) berbasis data untuk menangani masalah malnutrisi anak di Indonesia dipresentasikan di forum internasional.
Penelitian berjudul Cost-Utility Analysis of Nutrient-Dense Supplementation in Undernourished Children in Indonesia dipresentasikan oleh Muh. Akbar Bahar, PhD dari Universitas Hasanuddin di International Society for Pharmacoeconomics and Outcomes Research (ISPOR) yang diselenggarakan di Barcelona, Spanyol, pada November 2024 lalu.
ISPOR merupakan sebuah forum yang menjadi wadah untuk mempertemukan para ahli ekonomi dari seluruh dunia yang membahas penelitian terbaru di bidang ekonomi kesehatan dan health economics and outcomes research (HEOR).
Riset ini menunjukkan bahwa intervensi NDF selama 90 hari sebanyak 400 kcal/hari yang kaya akan zat besi, protein, dan mikronutrien dapat menjadi solusi inovatif untuk menangani malnutrisi anak di Indonesia, sekaligus memberikan manfaat signifikan dari segi biaya dan kesehatan.
“Melalui penelitian ini dapat diketahui bahwa intervensi nutrisi tidak hanya meningkatkan kesehatan anak yang kekurangan gizi, tetapi juga memberikan dampak jangka panjang yang positif bagi Indonesia, seperti peningkatan kualitas hidup masyarakat dan efisiensi sistem kesehatan. Dengan prevalensi stunting di Indonesia yang masih di angka 21,6% pada tahun 2022, dimana jumlah anak yang kurang gizi cukup tinggi, kami berharap hasil penelitian ini dapat menjadi dasar pengembangan kebijakan berbasis data untuk memperkuat penanganan malnutrisi di Indonesia,” papar Muh. Akbar Bahar.
Pemberian suplemen padat nutrisi (Nutrient-Dense Formula/NDF) pada anak-anak dengan gangguan gizi, terbukti sebagai strategi yang efektif dan efisien dari segi biaya dalam mendukung perbaikan status gizi di Indonesia.
Penelitian ini menunjukkan bahwa intervensi tersebut dapat membantu menurunkan prevalensi stunting, wasting (berat badan rendah dibanding tinggi badan), dan underweight (berat badan rendah dibanding usia).
Selain manfaat tersebut, pemberian NDF juga terbukti memberikan dampak yang signifikan, termasuk mengurangi risiko komplikasi kesehatan akibat gangguan nutrisi, seperti tuberkulosis (TB), pneumonia, diare, dan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Dampak ini secara langsung membantu mengurangi biaya perawatan kesehatan untuk penyakit-penyakit tersebut.
Editor : Mahfud