Program UPLAND di Lombok Timur, lanjut Darajat, mencakup tiga wilayah utama, yaitu Sembalun, Suela, dan Wanasaba. Untuk tahun 2025, pihaknya berencana menggarap 132 hektare tambahan, guna menuntaskan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) tahun 2021 yang sempat tertunda akibat pandemi Covid-19.
"Lombok Timur pada tahun 2025 akan menambah 132 hektare untuk pengadaan bibit bawang putih dan alat mesin pertanian (alsintan)," tambahnya.
Darajat menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya keras untuk menjadikan Lombok Timur sebagai lumbung bibit bawang putih nasional, sekaligus mendorong pengembangan pertanian hortikultura di daerah tersebut.
Pemerintah daerah juga telah melakukan berbagai perbaikan dalam budidaya bawang putih, antara lain dengan penggunaan pupuk kimia yang berimbang, guna memperbaiki kondisi tanah yang semula terpengaruh penggunaan pupuk kimia berlebihan.
"Kabupaten Lombok Timur memiliki potensi besar untuk pengembangan hortikultura nasional, dan strategi kami adalah meningkatkan produktivitas bawang putih," ujarnya.
Berbagai upaya dilakukan untuk mengembangkan hortikultura, seperti perbaikan dalam metode budidaya, serta penyediaan sarana produksi lainnya.
Salah satu upaya yang ditekankan adalah penggunaan pupuk organik yang lebih ramah lingkungan, serta perubahan pola pikir petani agar lebih memahami pentingnya penggunaan pupuk yang berimbang.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait