Manajer Program YESS Kalimantan Selatan, Angga Tri Aditia Permana menyampaikan harapannya agar studi tiru ini dapat menjadi inspirasi untuk penerapan kelembagaan dan pengelolaan yang lebih baik di daerah masing-masing.
“Kami berharap penyuluh dan mobilizer dari Kalimantan Selatan bisa membawa pulang ilmu dan wawasan baru dari Yogyakarta, terutama dalam pengelolaan korporasi pertanian yang berbasis komunitas dan penggunaan teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi produksi,” kata Angga, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (3/11/2024).
Kunjungan ini juga mencakup sesi di Unit Pengelola Jasa Alsintan (UPJA) Barokah di Kabupaten Bantul. UPJA Barokah menjadi salah satu model penting dalam menjaga ketahanan pangan dengan berbagai layanan jasa mekanisasi pertanian untuk kelompok tani.
UPJA Barokah menyediakan layanan pengolahan lahan, penyiapan bibit, tanam padi, dan pemanenan menggunakan mekanisasi pertanian untuk meningkatkan produktivitas padi.
Penerapan ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengembangan sektor pertanian di Kalsel.
Kapsiah, seorang penyuluh pertanian dari Kabupaten Tanah Bumbu, menyampaikan rasa terima kasih kepada PPIU Kalimantan Selatan yang telah memberikan kesempatan kepada para penyuluh untuk belajar langsung dari praktik terbaik di Yogyakarta.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait