Anne mengatakan, bahwa metode budaya 'Tunjuk-Sebut' dimulai diperkenalkan di lingkungan persinyalan elektrik di wilayah Jabotabek pada tahun 1993 dan terus dipertahankan serta berkembang menjadi suatu kewajiban bagi personil operasional KAI Group hingga kini.
KAI tidak hanya berfokus pada peningkatan keselamatan melalui penggunaan kemajuan teknologi semata, tetapi juga pada pengembangan budaya kerja yang disiplin dan terintegrasi. Metode tersebut terbukti efektif dalam mengurangi kesalahan operasional yang dapat membahayakan keselamatan.
Dalam fungsi dan tugasnya, Anne menjelaskan mekanisme tunjuk sebut yang dijalankan di KAI:
- Fokus dan Konsentrasi: Menunjuk dengan jari membantu masinis memusatkan perhatian pada objek penting, mengurangi kemungkinan teralihkan oleh hal lain.
Kondektur KA Sawunggalih Utama dengan PPKA Stasiun Terisi dalam tugas 'Tunjuk-Sebut'. Foto: iNews/Tama
- Pengurangan Kesalahan: Tindakan menunjuk dan menyebut status sinyal secara bersamaan menciptakan jeda yang dapat mencegah kesalahan akibat perilaku refleksif.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait