"Kami berharap Program YESS dapat menjadi pendorong utama dalam meningkatkan usaha para petani muda di wilayah ini," kata Angga.
Sementara itu, dalam paparan yang disampaikan oleh Mahrita Yanuarti dari Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan, disebutkan bahwa target pendapatan pertanian di wilayah tersebut diharapkan dapat meningkat. Selain itu, Bappeda juga menargetkan peningkatan pendapatan melalui transformasi pertanian yang berkelanjutan.
“Kami ingin melihat munculnya regenerasi di sektor pertanian dengan kolaborasi antar-lembaga, pengembangan komoditas, serta adopsi tantangan green economy. Tantangan ke depan adalah bagaimana mengelola pertanian dengan emisi rendah,” kata Mahrita.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, yang diwakili oleh Syamsir Rahman. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya keberlanjutan kolaborasi antara Kementan, pemerintah provinsi, serta kabupaten/kota untuk membangun pertanian yang tangguh.
"Program YESS semakin relevan dalam mendukung regenerasi petani muda. Jangan lelah membangun pertanian, dan jangan pernah berhenti mencintai petani, karena petani adalah pahlawan pangan sejati," kata Syamsir.
Acara ini ditutup dengan penandatanganan kesepakatan bahwa pemerintah provinsi dan kabupaten di empat wilayah intervensi Program YESS (Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Tanah Bumbu, dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan) siap melanjutkan program replikasi, seperti yang sudah dimulai oleh Kabupaten Banjar dengan program 'Batumbang Tani'.
Semua pihak yang hadir juga berkomitmen untuk mendukung keberlanjutan program ini sesuai dengan kapasitas dan peran masing-masing, yang tercantum dalam berita acara. Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam memperkuat sinergi antar-pihak guna menciptakan ekosistem pertanian yang berkelanjutan dan berdaya saing di Kalsel.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait