BANJARMASIN, iNews Depok.id - Regenerasi Petani dan Penumbuhan jiwa wirausaha pertanian menjadi fokus dari program Kementerian Pertanian (Kementan), salah satunya dengan Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang merupakan kerjasama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD).
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) Idha Widi Arsanti menjelaskan program YESS menjadi salah satu barometer menciptakan petani milenial yang bisa memberdayakan sumber daya alam dengan kekuatan sumber daya manusia di dunia bisnis.
SMK-PP Negeri Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalimantan Selatan (Kalsel), melaksanakan kegiatan kerja sama tingkat provinsi yang diselenggarakan oleh PPIU Kalimantan Selatan berlangsung pada 3-4 Oktober 2024 di Banjarmasin.
"Acara ini bertujuan untuk merumuskan sinergitas kebijakan dalam pembentukan ekosistem pertanian, klaster, serta komoditas unggulan di wilayah Program YESS di Kalsel," kata Idha dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/10/2024).
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), perwakilan dari National Project Management Unit (NPMU), serta sejumlah kepala balai dan dinas terkait dari tingkat provinsi dan kabupaten.
Hadir pula perwakilan organisasi seperti Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), yang turut memberikan dukungan dalam pengembangan sektor pertanian.
Project Manager Program YESS Kalsel, Angga Tri A.P. menyampaikan harapannya agar para pemuda yang telah tergabung dalam Program YESS dapat terus dibina oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tingkat daerah.
"Kami berharap Program YESS dapat menjadi pendorong utama dalam meningkatkan usaha para petani muda di wilayah ini," kata Angga.
Sementara itu, dalam paparan yang disampaikan oleh Mahrita Yanuarti dari Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan, disebutkan bahwa target pendapatan pertanian di wilayah tersebut diharapkan dapat meningkat. Selain itu, Bappeda juga menargetkan peningkatan pendapatan melalui transformasi pertanian yang berkelanjutan.
“Kami ingin melihat munculnya regenerasi di sektor pertanian dengan kolaborasi antar-lembaga, pengembangan komoditas, serta adopsi tantangan green economy. Tantangan ke depan adalah bagaimana mengelola pertanian dengan emisi rendah,” kata Mahrita.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, yang diwakili oleh Syamsir Rahman. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya keberlanjutan kolaborasi antara Kementan, pemerintah provinsi, serta kabupaten/kota untuk membangun pertanian yang tangguh.
"Program YESS semakin relevan dalam mendukung regenerasi petani muda. Jangan lelah membangun pertanian, dan jangan pernah berhenti mencintai petani, karena petani adalah pahlawan pangan sejati," kata Syamsir.
Acara ini ditutup dengan penandatanganan kesepakatan bahwa pemerintah provinsi dan kabupaten di empat wilayah intervensi Program YESS (Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Tanah Bumbu, dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan) siap melanjutkan program replikasi, seperti yang sudah dimulai oleh Kabupaten Banjar dengan program 'Batumbang Tani'.
Semua pihak yang hadir juga berkomitmen untuk mendukung keberlanjutan program ini sesuai dengan kapasitas dan peran masing-masing, yang tercantum dalam berita acara. Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam memperkuat sinergi antar-pihak guna menciptakan ekosistem pertanian yang berkelanjutan dan berdaya saing di Kalsel.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait