DEPOK, iNews Depok. id - Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Depok mengapresiasi upaya Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Depok dalam menangani persoalan sampah perkotaan.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Komisi C DPRD Depok, Mazhab, usai kunjungan Komisi C DPRD Depok ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung, Kamis (10/08/2023).
Menurut Mazhab, antrean truk sampah yang sempat terjadi beberapa waktu lalu, kini sudah tidak ada, bisa terselesaikan melalui terobosan yang dibuat DLHK Depok. Yaitu, dengan memperbesar area manuver penurunan sampah.
"Setelah kita lihat di lapangan ada sesuatu yang menggembirakan, di antaranya, percepatan turunnya sampah ke tempat (TPA)," katanya kepada wartawan, usai kunjungan tersebut.
Untuk itu, Mazhab berterima kasih kepada Kepala DLHK Depok, Abdul Rahman bersama jajarannya yang sudah mengambil terobosan penambahan area manuver truk sampah, sehingga tidak lagi terjadi antrean.
Dengan sejumlah upaya yang ditempuh oleh DLHK Depok, Mazhab merasa yakin persoalan sampah di Kota Depok akan segera teratasi.
"InsyaAllah, tahun 2025 akan teratasi dengan baik. Lupakan Nambo, goodbye Nambo," kata Mazhab.
Sementara itu, Kepala DLHK Kota Depok, Abdul Rahman menambahkan, dengan situasi yang ada, pihaknya dituntut harus bekerja cepat. Yakni dengan kebijakan, pimpinan Wali Kota Depok, Mohammad Idris terkait penambahan area manuver pembuangan sampah.
"Saat disidak oleh Komisi C, kita bisa membuktikan bahwa kita bisa bekerja cepat," ujarnya.
Namun, Abra sapaannya, juga mengingatkan upaya yang dilakukan di TPA Cipayung hanya bersifat sementara, sehingga tidak boleh terlena.
Sebab, diprediksi upaya sementara yang dilakukan hanya dapat bertahan empat bulan. Maka dari itu, selama empat bulan ini pihaknya akan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, karena timbunan sampah tidak bisa dihentikan.
"Oleh karena itu, kebijakan di tingkat masyarakat komunal dan TPA dijalankan secara bersamaan. Kami juga akan gencarkan lagi pemilahan sampah organik ke masyarakat, karena organik di tingkat lingkungan dapat kita selesaikan," ucap dia.
"Selain juga, kami terus mengoptimalkan 28 Unit Pengolahan Sampah (UPS) yang ada dengan metode inseminator dan maggot," tutup Abra.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait