Setelah gagalnya gencatan senjata selama seminggu pada 1 Desember, Israel memulai serangan darat di wilayah selatan pada minggu lalu dan sejak itu terus bergerak dari timur ke jantung kota Khan Younis, dengan pesawat-pesawat tempur menyerang wilayah di sebelah barat.
Pada hari Senin, para militan dan beberapa warga mengatakan para pejuang mencegah tank-tank Israel bergerak lebih jauh ke barat melalui kota tersebut dan bentrok dengan pasukan Israel di Gaza utara, di mana Israel mengatakan sebagian besar tugasnya telah selesai.
Israel mengatakan puluhan pejuang Hamas telah menyerah dan mendesak pihak lain untuk bergabung dengan mereka. Sayap bersenjata Hamas mengatakan mereka telah menembakkan roket ke arah Tel Aviv, tempat warga Israel melarikan diri ke tempat perlindungan.
Para pejabat PBB mengatakan 1,9 juta orang, 85 persen penduduk Gaza mengungsi dan menggambarkan kondisi di wilayah selatan tempat mereka terkonsentrasi sangat buruk.
“Saya perkirakan ketertiban umum akan segera rusak dan situasi yang lebih buruk bisa terjadi, termasuk penyakit epidemi dan meningkatnya tekanan untuk mengungsi secara massal ke Mesir,” kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Minggu.
Philippe Lazzarini, komisaris jenderal UNRWA, badan PBB yang bertanggung jawab atas kesejahteraan pengungsi Palestina, menulis pada hari Sabtu bahwa mendorong warga Gaza semakin dekat ke perbatasan berarti “upaya untuk memindahkan warga Palestina ke Mesir”.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait