Israel Serang Gaza setelah Veto AS Gagalkan Upaya Dewan Keamanan Untuk Hentikan Perang

Laurensius Teddy Saputro
Anak-anak Palestina menyaksikan kehancuran setelah serangan Israel pagi hari di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 9 Desember 2023, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Hamas. Foto: AFP

Pada hari Sabtu, sebuah kibbutz yang diserang pada 7 Oktober mengatakan bahwa sandera Sahar Baruch yang berusia 25 tahun telah meninggal di penangkaran. Para penculiknya mengatakan Baruch terbunuh dalam misi penyelamatan yang gagal oleh pasukan Israel pada hari Jumat. Militer Israel mengatakan Hamas membunuhnya. 

Dengan tidak adanya gencatan senjata baru dan bantuan kemanusiaan hanya menjangkau sedikit wilayah Gaza, warga melaporkan kekurangan pangan yang parah. Sembilan dari 10 orang di Gaza utara dilaporkan menghabiskan setidaknya satu hari semalam penuh tanpa makanan, menurut penilaian Program Pangan Dunia (WFP) selama gencatan senjata. Dua dari tiga orang di selatan mengatakan hal yang sama. WFP menyebut situasi ini “mengkhawatirkan.” 

“Saya sangat lapar,” kata Mustafa Al-Najjar, yang berlindung di sekolah yang dikelola PBB di kamp pengungsi Jabaliya yang hancur di utara. “Kami hidup dari makanan kaleng dan biskuit dan ini tidak cukup.” 

Meskipun orang dewasa bisa mengatasinya, “sangat sulit dan menyakitkan ketika Anda melihat putra atau putri Anda menangis karena lapar,” katanya. 

Warga Israel yang disandera juga menyaksikan situasi pangan yang memburuk, kata Adina Moshe yang baru saja dibebaskan dalam rapat umum ribuan orang di Tel Aviv yang meminta agar semua orang segera kembali. “Kami akhirnya hanya makan nasi,” kata Moshe, yang ditahan selama 49 hari. 

Para pembicara dalam rapat umum tersebut menuduh pemerintah Israel tidak berbuat cukup untuk memulangkan orang-orang yang mereka cintai. “Bagaimana aku bisa tidur di malam hari? Bagaimana saya bisa melindungi putri saya?” tanya Eli Albag, ayah dari sandera Liri Albag yang berusia 18 tahun. 

Pada hari Sabtu, 100 truk yang membawa bantuan tidak ditentukan memasuki Gaza melalui penyeberangan Rafah dengan Mesir, kata Wael Abu Omar, juru bicara Otoritas Penyeberangan Palestina. Jumlah tersebut masih jauh di bawah rata-rata harian sebelum perang. 

Meskipun ada tekanan internasional yang meningkat, pemerintahan Presiden Joe Biden tetap menentang gencatan senjata terbuka, dengan alasan hal itu akan memungkinkan Hamas untuk terus memberikan ancaman terhadap Israel. 

Editor : M Mahfud

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network