Evaluasi yang dilakukan antara lain memantau kenaikan BB Balita sasaran, penguatan sosialisasi kepada masyarakat dan kader, tetap melakukan edukasi Gizi Seimbang dan Pemberian Makan bagi Anak dan Balita (PMBA) kepada pengasuh (ibu) balita, pemantauan pertumbuhan Balita sasaran serta memperbaiki mekanisme pelaksanaan dilapangan.
”Semua hal ini dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kualitas kegiatan PMT Lokal,” tandas Mary Liziawati.
Kadinkes Kota Depok mengharapkan PMT Pencegahan Stunting di Kota Depok tidak dihentikan, karena bermanfaat khususnya bagi balita yang berisiko stunting atau balita dengan gizi kurang atau balita dengan berat badan kurang atau berat badan tidak naik.
”Karena berdasarkan pemantauan di lapangan, didapatkan tren kenaikan Berat Badan balita sasaran yang dipantau melalui pengukuran oleh tenaga puskesmas dan kader posyandu menggunakan antropometri atau timbangan berat badan standar kemenkes,” terang Mary.
Mary Liziawati menambahkan data kuantitatif kenaikan Berat Badan akan disampaikan setelah data dari seluruh wilayah di Kota Depok telah terhimpun secara lengkap.
”Dinkes Kota Depok juga terbuka menerima masukan dari berbagai pihak dalam rangka perbaikan di sisa separuh waktu yang ada atau sekitar 14 hari lagi. Semoga dengan perbaikan ini penurunan angka stunting Depok lebih baik lagi,” ujar Mary Liziawati.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait