CILODONG DEPOK, iNewsDepok.id – Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat mengapresiasi capaian Dinas Kesehatan Kota Depok pada Puncak Peringatan HKN ke-59 yaitu status Universal Health Coverage (UHC), Code Stroke dan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
Acara Puncak Peringatan HKN ke 59 diselenggaran Dinkes Kota Depok di Alun Alun Kota Depok, Sabtu (25/11/2023).
Acara berlangsung meriah yang dihadiri ribuan warga Depok. Acara diawali senam yang diikuti ratusan warga Depok, pemeriksaan kesehatan gratis dan gelar produk UMKM Kota Depok.
Para pejabat Kota Depok dan Provinsi Jawa Barat juga hadir. Mereka antara lain Wali Kota Depok Muhammad Idris, Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono, Sekretaris Daerah Kota Depok Supian Suri, Ketua DPRD Kota Depok Teuku Muhammad Yusufsyah Putra, Ketua Forum Depok Sehat Elly Farida, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Raden Vini Adiani Dewi, dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mary Liziawati, serta para Camat dan Lurah se-Kota Depok.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Raden Vini Adiani Dewi dalam sambutannya memberikan apresiasi atas capaian Dinkes Kota Depok yaitu Universal Health Coverage (UHC), Code Stroke (layan cepat pasien stroke) dan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
”Harus diapresiasi ada 3 kegiatan yang luar biasa di Kota Depok yaitu UHC, STBM, Code Stroke. Ini semua adalah bentuk tindak lanjut teman-teman di Kota Depok dalam menyongsong transformasi sistem kesehatan,” kata Raden Vini Adiani Dewi.
Kadinkes Jabar menegaskan semua wajib melakukan perbaikan ke arah transformasi kesehatan.
”Ada PR sangat besar yang harus kita sama-sama lakukan,” tandas Vini.
PR (Pekerjaan Rumah) tersebut adalah mempersiapkan generasi yang unggul pada 2045 ketika Indonesia Emas. Menurutnya pada 2045 Indonesia akan menjadi negara adidaya jika SDM-nya unggul.
Namun jika gagal, Indonesia akan menjadi beban negara lain.
”Pada 2045 ada bonus demografi, sebanyak 70 persen penduduk Indonesia usianya produktif antara 15-65 tahun,” terang Vini.
Untuk itu tranformasi Kesehatan harus dilakukan dalam mempersiapkan SDM yang unggul. ”Kita adalah penanggung jawab yang mempersiapkan generasi unggul pada 2045,” tambah Vini seraya menyebut pada 2045, penduduk Jawa Barat akan mencapai 42 juta penduduk.
Vini menyatakan tidak boleh lagi ada stunting yang baru. Ini demi menekan angka stunting yang sudah ada yang potensial menjadi beban pada 2045.
”Tak boleh ada stunting, zero new stunting,” tandas Vini.
Kadinkes Jawa Barat ini juga menekankan pentingnya penanganan pada anak-anak remaja usia 15-20 tahun yang akan menjadi ibu bagi anak-anak.
Para remaja ini diharapkan tidak menderita anemia yang bisa berdampak pada munculnya angka stunting. ”Mari kita tingkatkan pencegahan promotif terhadap anak-anak remaja,” ajak Kadinkes Jawa Barat Raden Vini Adiani Dewi.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait