TANGERANG, iNewsDepok.id - Kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing di Desa Pasir Nangka, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, masih berlangsung hingga hari ini, Selasa (24/10/2023). Kebakaran yang terjadi sejak Jumat (20/10/2023) lalu itu telah melahap sekitar 38 hektare lahan TPA yang berisi sampah-sampah organik dan anorganik.
Menurut keterangan warga sekitar, kebakaran tersebut diduga bermula dari api yang sengaja dibakar oleh seorang pemulung untuk membakar kabel-kabel bekas. Api kemudian menjalar ke tumpukan sampah lainnya dan membesar karena ditiup angin kencang.
“Kronologinya itu ada pemulung yang membakar kabel-kabel bekas untuk mengambil tembaganya. Api itu kemudian menjalar ke tumpukan sampah lainnya dan membesar karena ditiup angin kencang,” kata Samsul, salah satu warga sekitar.
Samsul menambahkan bahwa warga sempat berusaha memadamkan api dengan alat seadanya, namun tidak berhasil. Warga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwenang.
“Kami sempat berusaha memadamkan api dengan alat seadanya, tapi tidak berhasil. Api terus membesar dan menyebar. Kami kemudian melaporkan kejadian ini ke pihak berwenang,” ujar Samsul.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang Agus Maulana mengatakan bahwa pihaknya telah mengerahkan sejumlah personel dan armada untuk memadamkan api di TPA Rawa Kucing. Namun, ia mengaku mengalami beberapa kendala dalam penanganan kebakaran tersebut.
“Kami telah mengerahkan sejumlah personel dan armada untuk memadamkan api di TPA Rawa Kucing. Namun, kami mengalami beberapa kendala dalam penanganan kebakaran ini,” kata Agus.
Agus menjelaskan bahwa kendala-kendala yang dihadapi antara lain adalah sulitnya akses menuju lokasi kebakaran, kurangnya pasokan air, dan tebalnya lapisan sampah yang terbakar. Ia mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya untuk mengatasi kendala-kendala tersebut dengan bantuan dari pihak-pihak terkait.
“Kendala-kendala yang kami hadapi antara lain adalah sulitnya akses menuju lokasi kebakaran, kurangnya pasokan air, dan tebalnya lapisan sampah yang terbakar. Kami terus berupaya untuk mengatasi kendala-kendala ini dengan bantuan dari pihak-pihak terkait,” jelas Agus.
Agus menambahkan bahwa pihaknya juga telah melakukan langkah-langkah preventif untuk mencegah api menjalar ke area lain. Ia mengatakan bahwa pihaknya telah membuat sekat-sekat pemisah antara area yang terbakar dengan area yang belum terbakar.
“Kami juga telah melakukan langkah-langkah preventif untuk mencegah api menjalar ke area lain. Kami telah membuat sekat-sekat pemisah antara area yang terbakar dengan area yang belum terbakar,” tutur Agus.
Agus berharap agar kebakaran di TPA Rawa Kucing dapat segera dipadamkan dan tidak menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak mendekati lokasi kebakaran dan tidak melakukan aktivitas yang dapat menyulut api.
“Kami berharap agar kebakaran di TPA Rawa Kucing dapat segera dipadamkan dan tidak menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Kami juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak mendekati lokasi kebakaran dan tidak melakukan aktivitas yang dapat menyulut api,” pungkas Agus.
Reaksi warganet terhadap kejadian ini sangat beragam. Banyak yang menyuarakan keprihatinan mereka terkait kebakaran ini, dengan beberapa mengungkapkan ketakutan akan keamanan di wilayah tersebut. Sebagian besar mengharapkan agar pihak berwenang dapat menyelesaikan kebakaran ini dengan cepat dan menyediakan perlindungan yang lebih baik bagi warga.
Salah satu warganet menulis, "Ini adalah pengingat serius tentang pentingnya pengelolaan TPA yang aman dan pengendalian limbah yang lebih baik. Kejadian ini tidak boleh terulang."
Sementara itu, sejumlah warganet juga menggunakan media sosial untuk mengingatkan tentang urgensi tindakan perlindungan lingkungan dan konservasi. Kejadian ini menjadi pengingat bagi banyak orang akan pentingnya menjaga keberlanjutan lingkungan dan mencegah insiden serupa di masa depan.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait