Mengintip Grand Mal Bekasi, Dulu Ramai Kini Sepi Bak Tak Berpenghuni

Tama
Grand Mal Bekasi, mal ikonik warga Kranji kini sepi dari pengunjung. Foto: iNews Depok/Tama

BEKASI, iNewsDepok.id - Beberapa waktu terakhir ini Pasar Tanah Abang menjadi perbincangan masyarakat, bahkan sejumlah pejabat Pemerintah Indonesia karena kehidupan pasar atau pusat perbelanjaan yang dulu ramai pembeli kini tinggal menyisakan beberapa konsumen yang datang. Bahkan, toko-toko yang dulunya selalu ramai oleh penghuninya yang bersemangat menjajakan jualannya kini kehilangan riuhnya.

Sebagaimana Pasar Tanah Abang dan sejumlah pusat perbelanjaan seperti mal, Grand Mal Bekasi, Kota Bekasi, yang dahulu terkenal ramai oleh pengunjung, kini hampir terlihat lengang di tiap selasar.

Tidak hanya di Jakarta, fenomena mal sepi ini juga terjadi di kawasan penyangga ibu kota, seperti Bekasi.

Maraknya fenomena mal sepi tersebar di Jabodetabek. Selain ditemukan di Jakarta, Tangerang, dan Bogor juga terjadi di kota padat penduduk seperti Bekasi, Jawa Barat.

Pusat perbelanjaan yang berlokasi di Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat, kini nampak hanya bangunan besar namun sepi dari pengunjung. Dari pantauan iNews Depok, mal terlihat lengang dan sepi, meskipun masih terlihat sejumlah pengunjung di dalamnya.

Sebagian besar toko atau tenant banyak yang undur diri untuk menyapa pelanggan. Bahkan sejumlah restoran tempat makan cepat saji, kini hanya meninggalkan logo di depan pintunya yang sudah tutup ditinggalkan.

Layanan mal seperti eskalator juga sebagian tidak difungsikan, di antara selasar mal yang didominasi toko yang tutup. Kurangnya tenant membuat pengunjung enggan datang ke mal yang berada di Jalan Jenderal Sudirman, Bekasi Barat ini.

Salah satu pengunjung mengatakan, mal ini dulu terkenal ramai, namun kini sepi pengunjung dan sepi tenant.

"Dulu mal ini ramai sekali, banyak pengunjung. Sekarang enggak tahu kok bisa sepi. Ini saja yang datang pengunjungnya sepi," kata Azis kepada iNews Depok, Jumat (22/9/2023).

Dari hasil penelusuran, area yang masih ramai dikunjungi oleh masyarakat adalah sebagian besar area di lantai G atau lantai dasar, termasuk area tenant makanan dan minuman, serta sejumlah pedagang pakaian dan buku.

Sementara untuk lantai 1 dan 2 nampak sangat lengang, dan bahkan hanya menampilkan pemandangan banyak kios-kios yang tutup. Meskipun masih ada sejumlah tempat penjual makanan dan minuman.


Suasana Grand Mal Bekasi. Foto: iNews Depok/Tama

 

Untuk lantai 3 dan 3A hampir dikatakan sepi bak tak berpenghuni. Hanya tersisa tersisa pedagang telepon seluler (ponsel) atau handphone dan jasa reparasi handphone, serta beberapa kantor. Bioskop yang berada di lantai 3A saja, kini hanya menyisakan kenangan setelah sekian lama tutup.

Salah satu pedagang mengatakan, wilayah yang masih terlihat produktif hanya di lantai dasar yang masih banyak dikunjungi.

"Paling sekarang yang ramai ya cuma lantai dasar," kata Andi, salah satu pedagang handphone.

Andi mengatakan, sepinya Grand Mal Bekasi sudah ditengarai sejak 2018, di mana banyak mal baru berdiri di sekitar  wilayah tersebut. Hal itu ditambah dengan imbas pandemi Covid-19, yang membuat pusat perbelanjaan sepi dari kunjungan.


Selasar Grand Mal Bekasi, banyak toko yang tutup. Foto: iNews Depok/Tama

 

"Kalau mulai agak menurun sejak banyak mal baru di sekitar Cakung hingga Bekasi sini. Dulu di sini (Grand Mal Bekasi) ramai, karena mengakomodir masyarakat di sekitar Cakung, Pondok Ungu hingga Bekasi Barat. Pokoknya sejak 2018 agak menurun, ditambah pandemi Covid-19, pengunjung turun drastis," imbuhnya

Andi menilai sepinya mal ini juga lantaran soal akses masuk mal yang hanya tersedia satu pintu masuk, tidak seperti mal pada umumnya.

Sepinya mal juga diakui pedagang lain, meskipun demikian para pedagang mengaku, saat akhir pekan masih ada peningkatan pengunjung yang datang.

"Sepi ya sepi, tapi Alhamdulillah kalau weekend masih cukup ramai, meskipun tidak seramai mal-mal lain," kata Ayu.

Sepinya salah satu pusat perbelanjaan di Bekasi ini, masih disambut optimis sejumlah pedagang. Mereka berharap, pihak mal kembali membuat inovasi untuk menarik minat pembeli dan menambah penjual atau tenant yang kembali meramaikan mal ini.


Banyak terlihat toko tutup imbas pandemi Covid-19 dan maraknya jual beli online. Foto: iNews Depok/Tama

Sementara itu, Senior Marketing Communications Department Head, Sufala Handri tidak menampik kondisi mal yang sepi ini merupakan hal wajar pasca pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu.

"Jika ditanya tentang unit (toko atau tenant) tutup hal ini salah satunya disebabkan oleh belum pulihnya perekomian semenjak pandemi global Covid-19. Sehingga banyak dari pedagang atau tenant unit bisnis usaha mikro dan menengah, belum kembali bangkit di area Grand Mal Bekasi. Sehingga mengakibatkan geliat bisnis terutama fashion agak mandek," kata Sufala.

Sufala menambahkan, banyak masyarakat yang mengeluhkan akses masuk mal yang sering macet. Hal itu disebabkan oleh proyek Pemerintah Kota Bekasi yang tidak kunjung usai Jalan Jenderal Sudirman, Bekasi.

"Mungkin saat ini salah satu faktor yang jadi kendala adalah terganggunya akses jalan di depan Grand Mal Bekasi karena ada proyek pemerintah di median jalan, di jalan utama yang membuat tingkat kemacetan dan akses mal terganggu yang banyak dikeluhkan customer. Kami berharap hal ini dapat cepat teratasi dan proyek segera selesai dan lancar," imbuhnya.


Suasana Grand Mal Bekasi. Foto: iNews Depok/Tama

Penjualan daring atau e-commerce juga dinilai berpengaruh pada kunjungan masyarakat ke pusat perbelanjaan. Namun demikian, pihak pengelola Grand Mal Bekasi saat ini fokus membangun komunitas dan aktivitas yang ada di mal tersebut. Hal tersebut dilakukan untuk merangsang minat kunjungan masyarakat untuk berbelanja.

"Jika dihubungkan dengan bisnis online (e-commerce) sedikit banyak mungkin ada pengaruh, namun melihat perilaku customer yang masih berkunjung ke mal untuk event dan bersosialisasi dengan komunitas, kami yakin peluang usaha masih terbuka lebar, terutama bisnis makanan dan minuman, dan bisnis lifestyle yang menjadi salah satu target Grand Mal Bekasi ke depan," kata Sufala.

"Melalui media sosial seperti Instagram, kami juga mempromosikan setiap kegiatan yang diselenggarakan Grand Mal Bekasi. Setiap kegiatan, antusiasme pengunjung nyatanya cukup ramai," pungkasnya.

Saat ini pihak pengelola atau manajemen mengaku akan ada supermarket besar di mal tersebut. Pihaknya optimis dan berharap, dengan hadirnya supermarket besar tersebut akan menambah gairah pedagang serta pembeli untuk kembali menjalankan roda perekonomian.

Editor : M Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network