DEPOK, iNews.id - Saat membuka kegiatan Sosialisasi Pembangunan Kota Depok Tahun 2022 di Hotel Santika Depok, Jumat (7/1/2022), Wali Kota Depok Imam Budi Hartono menjelaskan isu-isu pembangunan di Kota Depok.
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memiliki perhatian dengan isu sampah. Di antaranya hulu sampah habis di tingkat RW dengan membentuk Bank Sampah (3R) maksimal habis di UPS (pilah sampah, pupuk, magot dan eco enzim).
BACA JUGA:
Realisasi Dana Rp5 Miliar per Kelurahan di Depok Dimulai Tahun Ini
“Di luar negeri sudah ada lembaga independen yang memanfaatkan sampah menjadi nilai ekonomis,” jelas IBH.
Sementara di hilir sampah di TPA Cipayung akan diproses menjadi RDF. RDF adalah teknologi pengolahan sampah melalui proses homogenizers menjadi ukuran yang lebih kecil atau dibentuk menjadi pelet.
Hasil dari RDF akan dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan dalam proses pembakaran recovaring batu bara untuk pembangkit tenaga listrik.
BACA JUGA:
Implementasi RPJMD Depok Secara Penuh di Tahun 2022
Lebih lanjut, IBH juga menjelaskan soal isu urban farming. Urban farming merupakan usaha pertanian di perkotaan dengan memanfaatkan lahan-lahan terbuka yang ada di sekitar masyarakat.
Umumnya lahan yang digunakan rata-rata seluas 5-50 meter persegi, dengan komoditas tanaman yang berumur pendek seperti aneka sayuran daun dan buah, tanaman obat serta tanaman hias.
Isu pembangunan Kota Depok selanjutnya, kata IBH adalah isu pembangunan Pokja Situ sebanyak 23 situ di lingkungan Kota Depok dan Komunitas Lingkungan Hidup.
“Isu pembangunan lainnya insfrastruktur jalan, underpass, trotoar, dan kantor kelurahan, Lalu RSUD Anugerah Sehat Afiat (ASA) dan Puskesmas, Masjid Agung Margonda dan Islamic Center,” paparnya.
Berikutnya isu pembangunan yang berkait soal hibah dan bansos, Pemilu dan Pilkada 2024, serta pembangunan yang kolaboratif dan partisipatif, seperti Penta Helix, CSR, Zakat, Jabar, DKI, Pusat, dan lain sebagainya.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani
Artikel Terkait