Manajemen Tupperware mengatakan tidak akan memiliki cukup uang untuk mendanai operasi jika tidak mendapatkan investasi tambahan. Bahkan perusahaan sedang menjajaki potensi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
New York Stock Exchange atau Bursa Efek New York juga telah memperingatkan saham Tupperware terancam dihapus dari daftar karena tidak mengajukan laporan tahunan yang diwajibkan.
“ Tupperware telah memulai perjalanan untuk membalikkan operasi kami dan hari ini menandai langkah penting dalam mengatasi posisi modal dan likuiditas kami,” kata CEO Tupperware Miguel Fernandez dalam siaran pers.
“ Perusahaan melakukan segala daya untuk mengurangi dampak peristiwa baru-baru ini, dan kami mengambil tindakan segera untuk mencari pembiayaan tambahan dan mengatasi posisi keuangan kami,” tambahnya.
Penjualan Tupperware sempat meningkat saat pandemi Covid-19 karena orang-orang lebih banyak memanggang dan memasak di rumah. Capaian tersebut sempat membalikkan penurunan tajam harga saham Tupperware. Namun kenaikan itu ternyata hanya sementara.
Editor : Mahfud
Artikel Terkait