JAKARTA, iNewsDepok.id - Tupperware merupakan salah satu produk peralatan rumah tangga yang populer di kalangan emak-emak di Indonesia. Tupperware telah membantu kalangan emak-emak menyajikan produk-produk makanan yang dikenal bermutu tinggi.
Namun, Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) ini dikabarkan terancam bangkrut karena mengalami penurunan penjualan yang signifikan.
Meskipun dalam beberapa tahun terakhir sudah berupaya menyegarkan produknya untuk menyasar generasi muda, strategi tersebut tak mampu menghadang laju penjualannya yang terus menurun.
Dilansir dari BBC News utang perusahaan yang sudah berusia 77 tahun itu semakin meningkat. Penurunan penjualan yang terus terjadi menjadi peringatan Tupperware kemungkinan menuju kebangkrutan jika tidak ada investasi baru yang masuk. Sementara itu , saham Tupperware turun hampir 50 persen pada hari Senin, 10 April 2023.
Manajemen Tupperware mengatakan tidak akan memiliki cukup uang untuk mendanai operasi jika tidak mendapatkan investasi tambahan. Bahkan perusahaan sedang menjajaki potensi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
New York Stock Exchange atau Bursa Efek New York juga telah memperingatkan saham Tupperware terancam dihapus dari daftar karena tidak mengajukan laporan tahunan yang diwajibkan.
“ Tupperware telah memulai perjalanan untuk membalikkan operasi kami dan hari ini menandai langkah penting dalam mengatasi posisi modal dan likuiditas kami,” kata CEO Tupperware Miguel Fernandez dalam siaran pers.
“ Perusahaan melakukan segala daya untuk mengurangi dampak peristiwa baru-baru ini, dan kami mengambil tindakan segera untuk mencari pembiayaan tambahan dan mengatasi posisi keuangan kami,” tambahnya.
Penjualan Tupperware sempat meningkat saat pandemi Covid-19 karena orang-orang lebih banyak memanggang dan memasak di rumah. Capaian tersebut sempat membalikkan penurunan tajam harga saham Tupperware. Namun kenaikan itu ternyata hanya sementara.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait