JAKARTA, iNewsDepok.id – Menko Polhukam Mahfud MD menyebut Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT RI) menghadapi tantangan berat di tahun politik 2023 dan 2024.
Tantangan berat tersebut berupa banyaknya provokasi dari kelompok intoleran dan orang yang frustasi di bidang politik.
Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan hal tersebut saat memberikan keynote speech dalam Workshop Peningkatan Kapasitas Reformasi Birokrasi dan Penandatanganan Pakta Integritas serta Perjanjian Kinerja BNPT Tahun 2023.
Acara berlangsung di Hotel Sahid, Jakarta, 30 Januari 2023.
Mahfud MD menyebut akan banyak provokasi dari kelompok-kelompok intoleran di tahun-tahun politik 2023 dan 2024. Provokasi juga muncul dari orang-orang yang frustasi di bidang politik atau orang yang ingin mengambil kesempatan.
”Isu Ibu Kota Negara juga akan dimainkan, BNPT dan Densus harus hati-hati,” tambahnya.
Selain itu, Mahfud MD mengingatkan tahun 2023 akan banyak kalender olahraga tingkat internasional yang berlangsung di Indonesia seperti Piala Dunia U23 (Sepakbola), FIBA World Cup 2023 (bola basket), dan World Beach Games 2023.
Dengan sejumlah tantangan berat tersebut, BNPT RI harus mampu menciptakan rasa aman bagi masyarakat.
”Itu tantangan terdekat bagi BNPT,” sebut Mahfud MD.
Mahfud MD yakin BNPT akan mampu menjawab tantangan berat tersebut. Pasalnya BNPT sudah berhasil dalam penanggulangan terorisme.
Hal tersebut dibuktikan dengan kasus terorisme yang menurun drastis dari tahun ke tahun. ”BNPT telah berhasil memberikan rasa aman. Ada kasus terorisme, tetapi itu sudah berkurang jauh,” terang Menkopolhukam.
Sikap Ambigu Masyarakat jadi Kendala Penanggulangan Terorisme
Mahfud MD mengungkapkan BNPT menghadapi kendala berat dalam penanggulangan terorisme. Itu muncul karena adanya sikap ambigu alias mendua di kalangan masyarakat.
Satu sisi masyarakat seringkali mendesak penanggulangan terorisme tidak dilakukan secara tegas dan keras. Namun di sisi lain ketika muncul kasus terorisme, BNPT disalahkan dan disebut kebobolan.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait