Hal ini terjadi terutama karena peran krusial yang dilakukan oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai peredam gejolak inflasi atau shock absorber inflasi global melalu mekanisme subsidi energi dan alokasi belanja stabilisasi harga pangan.
Sementara itu Febrio juga menambahkan tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia pada September 2022 tercatat sebesar 0,381, turun 0,003 poin dari Maret 2022 yang sebesar 0,384, hal ini dipengaruhi oleh penurunan ketimpangan di perkotaan dan pedesaan yang masing-masing turun tipis 0,001 dari posisi Maret 2022.
“Upaya pemerintah untuk mendorong inklusivitas pertumbuhan ekonomi terlihat dari penurunan ketimpangan baik di perkotaan maupun pedesaan. Bahkan ketimpangan di pedesaan juga terus menunjukkan perbaikan dibandingkan level pra pandemi,” lanjutnya.
Dengan inflasi bahan pangan atau volatile food yang menunjukkan tren penurunan signifikan dari September 2022. Ke depan dia memperkirakan tingkat kemiskinan dapat kembali menurun.
“Ke depan pemerintah perlu menjaga momentum penurunan inflasi dan mengakselerasi realisasi belanja pada triwulan I 2023 untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi dan menurunkan angka kemiskinan,” ujar Febrio.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait