Dijamin Tidak Bosan, Belajar Sejarah Bareng Reenactor di Indonesia

Tama
Komunitas Reenactor Bangor saat melakukan reka ulang pertempuran perjuangan Indonesia. Foto: Tama/ iNews Depok.

"Saya dan hari kebetulan juga main impresi Jerman (era Nazi) ya, tidak bisa dipungkiri impresi itu membutuhkan biaya yang cukup lumayan menguras niaya. Saya bertahun-tahun mengumpulkan koleksi-koleksi ini dengan harga yang lumayan mahal," kata Errol.

Bahkan di awal ia mengoleksi seragamnya itu, mau tidak mau Errol bersama rekan-rekan sehobinya harus mengimpor sejumlah koleksinya.

Namun seiring berjalannya waktu, produk lokal yang mendekati otentik sudah cukup banyak yang menjual.

"Tidak dipungkiri dulu kita banyak koleksi yang impor, tetapi untuk saat ini ya kita mengingat kondisi seperti ini ada yang lokal kita akan beli yang lokal tapi tetap dengan melihat keotentikan dari barang tersebut," ujar Errol.

Dalam dunia reenactment, ada dua jenis koleksi yaitu relic dan replika. Relic adalah segala sesuatu koleksi, yang merupakan benda asli peninggalan sejarah. Sementara replika, adalah produksi ulang yang bentuknya disesuaikan dengan bentuk aslinya.

Dalam sebuah pertempuran pastinya tidak jauh dengan arsenal atau senjata. Setiap kegiatan reka ulang, para reenactor sering menggunakan dummy atau airsoft gun.

Meskipun dummy atau benda tiruan yang menyerupai senjata tersebut, seluruh dummy yang digunakan harus otentik secara bentuk dan ukuran.


Para reenactor yang berperan menjadi pejuang PETA. Foto: Tama/ iNews Depok.


Editor : Mahfud

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5 6

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network