BOGOR, iNews.id – Vaksin kebangsaan menjadi senjata ampuh untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari virus berbahaya seperti paham terorisme. Untuk itu vaksin kebangsaan perlu terus disebarkan sehingga Bangsa Indonesia imun dari penyebaran paham intoleran, radikalisme dan terorisme.
Kepala Biro Biro Perencanaan Hukum dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Bangbang Surono, Ak,MM menyatakan hal tersebut saat menerima audiensi Pengurus Front Anak Muda Indonesia Institute (FAMII). Audiensi berlangsung di Gedung Baladika, Sentul, Senin (12/9).
Dalam pertemuan tersebut, Bangbang Surono didampingi Kombes Astuti Idris SSos (Kepala Bagian Hukum dan Humas), Iwan Dwi Susanto, SE,M.Ak (Koordinator Perencanaan) serta sejumlalah pejabat Fungsional pada Biro Perencanaan, Hukum dan Humas.
Di hadapan pengurus FAMII, Bangbang Surono menyatakan vaksin kebangsaan adalah empat konsensus yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dengan memahami 4 konsensus tersebut semua elemen bangsa menyadari proses pembentukan negara Indonesia.
Bangbang menegaskan BNPT tidak bisa bekerja sendiri dalam menyebarkan vaksin kebangsaan. Perlu kontribusi semua pihak sehingga vaksin kebangsaan terus menyebar dan terinternalisasi dalam setiap anak bangsa.
“Semua memiliki kontribusi bagi keutuhan Indonesia," ujar Bangbang.
Bangbang menyatakan BNPT terus membangun kerjasama dengan banyak pihak, mulai dari akademisi, tokoh agama, organisasi kemasyarakatan, pemerintah hingga media.
Sementara itu Ketua FAMII, Usra Waiulung menyatakan kesiapannya untuk ikut menyebarkan vaksin kebangsaan. Caranya dengan aktif mengkampanyekan tentang 4 konsensus bangsa melalui media sosial mengingat saat ini mayoritas masyarakat berinterkasi melalui media sosial.
“Media sosial juga banyak digunakan kelompok intoleran, makanya kita terus aktif sehingga vaksin kebangsaan ini akan menyebar untuk menahan penyebaran virius intoleran,” tutur Usra.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait