Melihat sumber informasi yang didapatkan dari media sosial.
Berbagai jenis informasi dan konten bermanfaat kini bisa didapatkan dari media sosial, tapi tidak semua terjamin keakuratannya.
Sebagai audiens, kita juga perlu memilah informasi yang kita konsumsi. Ada baiknya kita memilih konten kesehatan mental yang memang dibuat oleh ahlinya, seperti psikolog, psikiater, atau lembaga resmi yang menangani kondisi kejiwaan.
Mengonsumsi konten-konten tersebut dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan kita, tapi hindari menarik kesimpulan sebelum berkonsultasi dengan dokter yang berwenang.
Tidak menjadikan selebritas, tokoh fiktif, atau penderita gangguan mental lainnya sebagai rujukan.
Terkadang, ketika melihat pengalaman orang lain di media sosial, kita dapat menemukan adanya kesamaan gejala atau kondisi yang dirasakan.
Kesamaan tersebut mungkin dapat mendorong kita untuk mengambil kesimpulan bahwa kita mengalami kondisi kejiwaan yang sama pula.
Meski terdapat kemiripan, penting untuk diingat bahwa kondisi mental tiap orang tentunya kompleks dan tidak dapat disamakan.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait