DEPOK, iNewsDepok.id – Howard Schultz tercatat sebagai salah satu pengusaha Kopi Terkaya di dunia. Sulitnya kehidupan masa kecil karena lahir di keluarga miskin, menempanya menjadi pengusaha sukses kelas dunia yang memperjakan puluhan ribu orang.
Howard Schultz bukanlah pendiri kedai kopi Starbucks. Ia adalah sosok yang mengangkat Starbucks dari keterpurukan dan menjadikannya kedai kopi terbesar di dunia.
Perjuangan Schultz benar-benar diawali dari bawah. Ia lahir di Brooklyn, New York pada tahun 1953. Ayahnya bekerja sebagai sopir truck dengan penghasilan minim.
Kehidupan Schultz makin sulit ketika ayahnya mengalami kecelakaan. Tak ayal meski masih kecil, Schultz kecil harus menggantikan posisi ayahnya menjadi tulang punggung keluarga. Di usia 12 tahun, Schultz bekerja sebagai loper koran. Beranjak remaja, Schultz 16 tahun bekerja sebagai penjaga toko.
Karena keterbatasan biaya, pendidikan Schultz pada awalnya hanya sampai jenjang SMA dan nyaris tidak melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.
Beruntung Schultz memiliki skill di bidang olahraga yang membuatnya mendapat beasiswa sepak bola dari Northern Michigan University, awal tahun 1970-an.
Schultz pun menjadi orang pertama dalam keluarganya yang bisa kuliah dan mendapat gelar sarjana.
Lulus kuliah Schultz sempat bekerja di beberapa perusahaan. Ia kemuduan bekerja di kedai kopi Starbucks.
Jangan bayangkan Starbucks seperti sekarang. Saat itu Starbucks masih pemain kecil yang belum punya nama.
Starbucks didirikan oleh Jerry Baldwin, Gordon Bowker, dan Zev Siegl.
Schultz sangat antusias bekerja di Starbucks. IA melihat peluang yang cemerlang dalam bisnis kopi. Diawal bekerja Schultz tidak hanya menjual kopi namun juga biji kopi, serta produk seputar kopi.
Selain itu Schultz juga menawarkan ide-ide baru untuk pengembangan Starbucks. Sayangnya ide tersebut ditolak oleh para pendiri Starbucks.
Kecewa, Schultz di tahun 1985 memutuskan keluar dari Starbucks. Ia mendirikan kedai kopi sendiri di Seattle yang bernama IL Giornale dari pinjaman bank.
Setahun mengelola kedai kopi miliknya, Schultz mendengar kabar bahwa Starbucks akan dijual karena terancam bangkrut.
Schultz akhirnya membeli Starbucks. Saat itu ia pun menjelma menjadi pemilik.
Di tangan Howard Schultz, Starbucks berinovasi menjadi kafe yang modern. Salah satunya menghadirkan sosok barista di setiap kedai yang menyajikan kopi secara langsung di hadapan pengunjung.
Dalam kurun waktu 5 tahun sejak dia membeli Starbucks, Schultz berhasil membuka cabang sebanyak 125 kedai di Amerika Serikat. Bahkan di tahun 1992 dirinya berhasil membuka kedai lebih banyak dari yang direncanakan.
Bocah kecil anak seorang sopir truck yang dulunya hidup serba kekurangan, banting tulang untuk membantu keluarganya, kini berhasil menjadi pengusaha kopi terkaya di dunia.
Editor : M Mahfud