get app
inews
Aa Text
Read Next : Resmi Dipangkas, Kini Jawa Tengah Menjadi Provinsi di Jawa yang Tidak Memiliki Bandara Internasional

46 Kementerian dan Lembaga Bersinergi Gulirkan Rencana Aksi Pencegahan Terorisme

Sabtu, 09 April 2022 | 14:42 WIB
header img
Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar dan dan Menteri Koordinator Bidang Polhukam Mahfud MD menyaksikan pendatanganan rencana aksi sinergitas 46 Kementerian/Lembaga untuk pencegahan terorisme di Jakarta, Jumat (8/4/2022).

JAKARTA, iNewsDepok.id – Sebanyak 46 Kementerian dan Lembaga Negara menggulirkan rencana aksi sinergitas untuk mencegah berkembangnya paham radikal terorisme di Indonesia. Sinergi 46 Kementerian dan Lembaga menjadi bukti nyata keseriusan negara dalam upaya penanggulangan terorisme.

Rancana aksi sinergitas 46 Kementerian dan Lembaga untuk Program Penanggulangan Terorisme Tahun 2022 ditandatangani di Jakarta, Jumat (8/4/2022).  Penandatanganan dilakukan langsung oleh masing-masing Kementerian/Lembaga.

Penandatanganan disaksikan Kepala BNPT dan Menteri Koordinator Bidang Polhukam serta perwakilan pejabat tinggi dari 46 Kementerian/Lembaga yang menjadi anggota tim Sinergisitas BNPT tahun 2022.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar, MH menyatakan  sinergi 46 Kementerian/Lembaga merupakan penerapan strategi Pentahelix  dari BNPT. Strateginya adalah kerja sama dan kolaborasi multipihak untuk mencapai tujuan kelembagaan dalam penanggulangan terorisme di Indonesia. 

“Konsep multipihak ini menerapkan seluruh potensi dalam membentuk kekuatan nasional melawan ideologi radikalisme terorisme dengan melibatkan unsur pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas hingga media massa,” kata mantan Kepala Divisi Humas Mabes Polri tersebut.

Boy Rafli mengungkapkan jumlah rencana aksi 46 Kementerian dan Lembaga untuk pencegahan radikal terorisme di tahun 2022 sebanyak 663 rencana aksi. Jumlah tersebut terdiri dari 209 kegiatan fisik dan 454 kegiatan non-fisik.

Salah satu sasaran rencana aksi adalah mantan napiter jaringan kelompok radikal dan keluarganya. “Programnya meliputi pembangunan fisik dan non fisik untuk deradikalisasi. Diharapkan mantan kelompok radikal kembali cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia,” jelas Boy Rafli. 

Menurut Boy, radikal terorisme diawali dengan munculnya sikap intoleransi. Karena itu serangkaian program fisik dan non fisik dirancang agar muncul sikap toleran. 

Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan RI (Menko Polhukam) Mahfud MD mengingatkan bahwa terorisme adalah permasalahan transnasional yang terus menjadi kewaspadaan dunia internasional.

Menurut Mahfud, pendekatan lunak menjadi salah satu strategi yang terus dijalankan di Indonesia. Program yang dijalankan Kementerian/Lembaga sudah berjalan 7 tahun dan telah membawa dampak positif.  

Mahfud merinci fokus program deradikalisasi mencakup 5 provinsi yaitu Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

“Saya yakin kita dapat mewujudkan penanggulangan terorisme di 5 wilayah provinsi," ujar Mahfud MD optimis.

Editor : Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut