Hujan Sepanjang Tahun, Infeksi Jamur Paru di Indonesia Makin Berbahaya
Indonesia sendiri menghadapi tantangan serius dalam penanganan penyakit jamur, mulai dari keterlambatan diagnosis, terbatasnya akses pemeriksaan laboratorium mikologi, hingga keterbatasan terapi antifungal yang rasional dan berkesinambungan.
"Infeksi jamur paru atau mikosis paru masih sering terlambat diketahui sehingga belum mendapat pengobatan memadai," kata dr. Anna Rozaliyani.
Menurut dr. Anna, tema global tahun ini, “Think Fungus, Save Lives”, relevan dengan kondisi Indonesia yang menghadapi komplikasi penyakit jamur paru yang sering tidak terdiagnosis, terutama pada pasien tuberkulosis (TB).
"Tema ini sejalan dengan tema World Lung Day 2025: 'Paru Sehat, Hidup Sehat," imbuhnya
Sehubungan dengan hal di atas, Pusat Mikosis Paru Indonesia bekerja sama dengan Kelompok Kerja Mikosis Paru & Post-TB Lung Diseases dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (Pokja Mikosis Paru & PTLD PDPI) bersama jejaring organisasi profesi kesehatan berkomitmen meningkatkan kesadaran masyarakat dan tenaga medis mengenai bahaya infeksi jamur pada paru melalui kegiatan serial edukasi Mycofast.
dr. Anna berharap Mycofast bisa meningkatkan kesadaran klinisi dalam mengenali gejala infeksi jamur paru sejak dini.
Kegiatan ini juga memperkuat jejaring nasional dan internasional untuk diagnosis dan tata laksana mikosis paru.
"Mendorong kebijakan kesehatan publik agar akses terhadap diagnostik dan terapi antijamur (OAJ) yang lebih merata di Indonesia," tutur dr Anna.
Editor : M Mahfud