WASHINGTON, iNews.id - Badan Nasional Antariksa Amerika Serikat, NASA, mengklaim telah menemukan 5.005 planet ekstrasurya atau exoplanet di luar tata surya.
Ribuan planet baru yang berbatu itu berputar di sekitar bintang yang berada pada jarak sekitar 2.300 tahun cahaya dari Bumi.
Dikutip dari Science Alert, Rabu (23/3/2022), NASA mengonfirmasi temuan itu pada Senin (21/3/2022).
"Penemuan bermula pada Januari 1992 ketika ditemukan dua objek kosmik di luar tata surya yang kemudian diidentifikasi sebagai planet ekstrasurya, atau exoplanet," kata media itu.
Pada 2022 ini, setelah lebih dari 30 tahun sejak penemuan pertama, jumlah exoplanet itu telah meledak sangat signifikan, dan pada Senin lalu NASA mengonfirmasi kalau planet berbatu itu telah bertambah menjadi 5.000 lebih, tepatnya 5.005..
Ribuan exoplanet itu didokumentasikan NASA dengan karakteristik uniknya sendiri-sendiri. Setiap planet ekstrasurya ini telah muncul dalam penelitian peer-review, dan telah diamati menggunakan beberapa teknik deteksi atau metode analisis. Hasilnya digunakan untuk studi lanjutan guna mempelajari lebih lanjut tentang dunia ini dengan instrumen baru, seperti Teleskop Luar Angkasa James Webb yang baru diluncurkan, dan Teleskop Luar Angkasa Nancy Grace Roman yang akan datang.
"Ini bukan hanya jumlah," kata astronom Jessie Christiansen dari NASA Exoplanet Science Institute di Caltech.
Ia menjelaskan kalau setiap exoplanet itu merupakan dunia baru, planet yang yang benar-benar baru.
"Saya senang pada setiap planet itu, karena kita tidak tahu apa-apa tentang mereka," imbuhnya.
Dua exoplanet yang dikonfirmasi pada Januari 1992, ditemukan oleh astronom Alexander Wolszczan dan Dale Frail. Kedua planet ekstrasurya itu memiliki bobot 4,3 dan 3,9 kali massa Bumi. Mereka berputar di sekitar bintang mati yang dikenal sebagai pulsar milidetik, yang mengirimkan 'denyut' atau pulsa gelombang radio di rentang waktu milidetik.
Planet ekstrasurya ketiga yang jauh lebih kecil karena hanya memiliki bobot 0,02 kali dari Bumi, ditemukan mengorbit bintang tersebut pada tahun 1994. Ketiga exoplanet tersebut masing-masing diberi nama Poltergeist, Phobetor, dan Draugr.
Menurut NASA, penemuan ini menunjukkan bahwa galaksi pasti penuh dengan benda-benda.
Pulsar adalah jenis bintang neutron: inti mati dari bintang masif yang telah mengeluarkan sebagian besar massanya, kemudian runtuh karena gravitasinya sendiri.
Proses pembentukannya cukup ekstrim, seringkali melibatkan ledakan kolosal.
"Jika Anda dapat menemukan planet di sekitar bintang neutron, planet pada dasarnya harus ada di mana-mana," kata Wolszczan.
Editor : Rohman