Nama Slamet Bawa Selamat, Konflik Bising Bengkel Moge di Depok Berakhir Damai

Untungnya konflik ini berakhir damai. Konon kasus ini sempat hinggap di meja Camat Cilodong karena tak segera tertangani.
Untungnya sebelum meledak dan menimbulkan korban, kasus segera terselesaikan lewat musyawarah.
Subur, Ketua RT RT 01 RW 01 Kalimulya Cilodong Depok membeberkan hasil musyawarah yang dituangkan dalam berita acara. Ia berharap semua pihak menjaga komitmen demi ketertiban wilayah.
Sertu Makmun yang bertugas sebagai Babinsa di Kalimulya mengaku lega. Ia bangga konflik bisa diredam lewat kearifan lokal bangsa Indonesia yang dikenal sopan dan beradab, yakni musyarawah.
”Terbukti musyawarah bisa meredam potensi konflik,” kata Sertu Makmun sambil tersenyum lega mampu menjalankan tugasnya mengamankan wilayah.
Slamet, sang montir meminta maaf pada warga. ”Saya minta maaf jika aktivitas ini menganggu,” ucap Slamet.
Warga juga memafkan. ”Kami tidak ingin ribut, hanya ingin lingkungan yang tenang,” kata Panpan, warga sekitar bengkel memaafkan si Slamet.
Bisa jadi nama Slamet membuat kasus ini berakhir dengan selamat dan damai. Mungkin ceritanya akan lain jika sang montir bernama Ribut.
Bagaimanapun nama bukan sekadar kata, tetapi juga doa. Begitu yang sering dikatakan para ulama, terbukti si Slamet berakhir selamat dalam konflik bengkel moge di Depok.
Editor : M Mahfud