get app
inews
Aa Text
Read Next : CFD Depok Dimana? Cek di Sini

Nama Slamet Bawa Selamat, Konflik Bising Bengkel Moge di Depok Berakhir Damai

Selasa, 15 April 2025 | 13:08 WIB
header img
Montir Slamet akhirnya selamat karena ulahnya bikin bising diselesaikan lewat kearifan lokal, musyawarah di Kalimulya Cilodong Depok, Minggu (13/4/2025). Foto: Ist

DEPOK, iNews Depok.id – Sangat bisa jadi karena bernama Slamet, montir motor gede di Depok ini bernasib baik. Ia selamat karena ulahnya bikin emosi warga Depok dimaafkan lewat kearifan lokal yakni musyawarah untuk mencapai mufakat.

Slamet membikin ulah di Depok. Ia mendirikan bengkel di dekat rumah warga di RT 01 RW 01 Kalimulya Cilodong Depok.

Jika bengkel motor listrik mungkin masih dimaklumi karena senyap tak ada knalpot. Ini si Slamet mendirikan bengkel motor gede yang bising menggelegar.

Warga Depok sebenarnya terkenal toleran untuk urusan kebisingan. Maklum warga Depok terbiasa mendengar gelegar suara petir yang disebut-sebut paling keras di dunia. Saking kerasnya petir diabadikan Depok dengan memberi nama salah satu kelurahan bernama Pondok Petir.

Namun kerasnya petir masih tergolong sopan. Petir datang pada saat tertentu saja. Apalagi bunyi petir masih 11-12 dengan suara petasan yang digemari sebagian warga.

Tetapi si Slamet sungguh keterlaluan. Montir ini tak mengenal waktu geber-geber motor gede.

Mungkin si Slamet ingin memuaskan pelanggannya. Pemilik motor gede memang paling bangga dengan suara menggelegar motornya.

Apa jadinya jika motor gede bersuara lembut nyaris tak terdengar, bisa hilang harga diri penyemplak motor gede. Barangkali itu yang terlintas dalam pikiran pemilik moter gede dan termasuk sang montir.

Namun bukan sekadar itu. Warga Depok makin jengkel dengan ulah si Slamet. Bisa-bisanya musik keras juga muncul dari bengkel moge yang membuat warga makin senewen.

Akhirnya ulah Slamet ditanggapi Panpan, warga sekitar yang tak terima dengan suara bising. Kekisruhan ini pun kemudian terdengar ke seantero negeri lewat unggahan medsos yang viral.

Untungnya konflik ini berakhir damai. Konon kasus ini sempat hinggap di meja Camat Cilodong karena tak segera tertangani.

Untungnya sebelum meledak dan menimbulkan korban, kasus segera terselesaikan lewat musyawarah.

Subur, Ketua RT RT 01 RW 01 Kalimulya Cilodong Depok membeberkan hasil musyawarah yang dituangkan dalam berita acara. Ia berharap semua pihak menjaga komitmen demi ketertiban wilayah.

Sertu Makmun yang bertugas sebagai Babinsa di Kalimulya mengaku lega. Ia bangga konflik bisa diredam lewat kearifan lokal bangsa Indonesia yang dikenal sopan dan beradab, yakni musyarawah.

”Terbukti musyawarah bisa meredam potensi konflik,” kata Sertu Makmun sambil tersenyum lega mampu menjalankan tugasnya mengamankan wilayah.

Slamet, sang montir meminta maaf pada warga. ”Saya minta maaf jika aktivitas ini menganggu,” ucap Slamet.

Warga juga memafkan. ”Kami tidak ingin ribut, hanya ingin lingkungan yang tenang,” kata Panpan, warga sekitar bengkel memaafkan si Slamet.

Bisa jadi nama Slamet membuat kasus ini berakhir dengan selamat dan damai. Mungkin ceritanya akan lain jika sang montir bernama Ribut.

Bagaimanapun nama bukan sekadar kata, tetapi juga doa. Begitu yang sering dikatakan para ulama, terbukti si Slamet berakhir selamat dalam konflik bengkel moge di Depok.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut