get app
inews
Aa Text
Read Next : Sports Holiday untuk Perkuat Bisnis, Golden Rama Beri Pengalaman Tenis Eksklusif bagi Para Pengusaha

Kebijakan Penghapusan Kuota Impor Presiden Prabowo Tuai Dukungan dari Konsultan Bisnis

Jum'at, 11 April 2025 | 09:39 WIB
header img
Konsultan Bisnis Kerakyatan, Wirson Selo. (Foto: iNews Depok/Ist)

JAKARTA, iNews Depok. id - Kebijakan Presiden Prabowo Subianto terkait penghapusan kuota impor dan pembukaan keran impor secara bebas menuai berbagai reaksi. Berbeda dengan sejumlah pihak yang mengkritisi kebijakan tersebut, Konsultan Bisnis Kerakyatan Wirson Selo justru memberikan dukungan penuh terhadap langkah yang diambil oleh kepala negara.

Menurut Wirson Selo, sistem kuota impor yang berlaku selama ini dinilai hanya menguntungkan kelompok pengusaha tertentu. Ia berpendapat bahwa sistem tersebut menciptakan ketidakadilan dan merugikan konsumen secara luas.

"Saya setuju 100% dengan Pak Prabowo. Kuota impor itu tidak adil. Kenapa hanya perusahaan tertentu yang boleh impor, sedangkan yang lain dilarang?" kata Wirson, Kamis (10/4/2025).

Wirson juga mengkritik persyaratan dalam pemberian kuota impor yang dianggap tidak rasional. Ia mencontohkan adanya keharusan mendapatkan persetujuan dari pemegang kuota sebelumnya sebagai salah satu syarat yang tidak masuk akal.

"Masa untuk dapat kuota harus dapat persetujuan dari pemegang kuota sebelumnya? Ini seperti kita dianggap bodoh. Sistem ini jelas melindungi monopoli, bukan melindungi konsumen, petani atau UMKM," tegasnya.

Menanggapi kekhawatiran akan potensi banjir produk impor yang dapat mematikan petani lokal, Wirson menganalogikannya dengan fokus pada bagian akhir sebuah buku tanpa memahami akar permasalahan di bagian awal. 

Ia menjelaskan bahwa produk impor seperti beras, bawang putih, atau jagung dapat lebih murah karena dukungan pemerintah di negara-negara pengekspor seperti Vietnam, Thailand, dan China terhadap petani mereka. Dukungan tersebut berupa penyediaan alat pertanian, benih, pupuk, hingga teknologi dengan harga terjangkau atau bahkan gratis, yang berimbas pada rendahnya biaya produksi.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut